Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan pertumbuhan volume penjualan emas sebagai salah satu komoditas andalannya. Pada semester I-2024, volume penjualan emas ANTM mencapai 15.969 kg atau setara 513.415 ons troi.
Penjualan emas ANTM meningkat 18,21% dibandingkan penjualan semester I-2023 yang kala itu sebesar 13.508 kg (434.292 ons troi). Selain secara tahunan, volume penjualan emas ANTM juga meningkat secara kuartalan.
Pada kuarta II-2024, ANTM menjual emas sebanyak 8.857 kg (284.759 ons troi). Tumbuh 24,53% dibandingkan penjualan 7.112 kg (228.656 ons troi) emas pada periode kuartal I-2024.
Kenaikan volume penjualan emas terjadi ketika produksi ANTM merosot pada semester I-2024. ANTM mencatatkan total volume produksi emas dari tambang sebesar 439 kg (14.114 ons troi), menurun 26,09% dibanding produksi 594 kg (19.098 ons troi) pada semester I-2023.
Meski secara tahunan menurun, tapi secara kuartalan produksi emas ANTM melonjak 64,45%. ANTM memproduksi emas 273 kg (8.777 ons troi) pada kuartal II-2024, sedangkan produksi kuartal I-2024 sebanyak 166 kg (5.337 ons troi).
Baca Juga: Terkoreksi pada Jumat (19/7), Begini Proyeksi Harga Emas Antam Hingga Akhir Tahun
Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan pada semester I-2024 ANTM masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Terutama dari sisi perizinan, kondisi geopolitik-ekonomi global serta fluktuasi harga komoditas.
"Pada periode enam bulan pertama yang berakhir 30 Juni 2024, Antam berupaya untuk menjaga volume produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal guna memenuhi rencana kerja tahun 2024," ungkap Syarif dalam keterbukaan informasi, Rabu (17/7).
Rekomendasi Saham
Dalam rilis kinerja operasional ANTM periode semester I-2024, secara umum volume produksi dan penjualan komoditas ANTM menunjukkan pertumbuhan secara kuartalan (QoQ). Namun banyak yang menurun jika diukur secara tahunan (YoY).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mengamati pemulihan kinerja operasional ANTM yang kuat secara kuartalan dari lesunya produksi dan penjualan pada kuartal I-2024. Kenaikan volume ini sejalan dengan peningkatan harga komoditas.
Rizkia menghitung secara kuartalan harga komoditas nikel naik sekitar 11%, emas 13%, perak 23% dan aluminium naik 14%. Dengan estimasi awal ini, Rizkia menaksir pendapatan ANTM berpotensi naik sekitar 60% secara kuartalan (QoQ).
Di sisi yang lain, harga acuan energi menunjukkan kenaikan yang relatif moderat. Harga batubara Newcastle naik sekitar 7% dan minyak mentah brent naik sekitar 4% secara kuartalan (QoQ).
Kenaikan harga acuan energi itu jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) komoditas ANTM. Sehingga margin ANTM pada kuartal II-2024 semestinya mengalami perbaikan.
"Dengan menggabungkan faktor-faktor tersebut, kami cukup optimistis ANTM akan menunjukkan pemulihan pendapatan kuartalan yang kuat di kuartal II-2024," kata Rizkia kepada Kontan.co.id, Kamis (18/7).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati secara teknikal pergerakan harga saham ANTM masih berada di channel uptrend-nya. Hanya saja, posisi ANTM rawan koreksi mengingat stochastic yang sudah mulai menyempit di area overbought.
Dus, Herditya merekomendasikan buy on weakness saham ANTM mencermati support Rp 1.335 dan resistance Rp 1.435 untuk target harga Rp 1.490 - Rp 1.540.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo punya saran serupa, koleksi ANTM dengan strategi buy on weakness mengamati support di Rp 1.200 dan resistance di Rp 1.550 per saham.
Komoditas ANTM Lainnya
Selain emas, berikut volume produksi dan penjualan komoditas ANTM pada semester I-2024 lainnya:
- Nikel
Sepanjang enam bulan pertama 2024 produksi bijih nikel konsolidasian ANTM sebesar 4,19 juta wet metric ton (wmt). Anjlok sebanyak 39,53% dari produksi semester I-2023 yang kala itu mencapai 6,93 juta wmt.
Meski begitu, jika diukur secara kuartalan produksi bijih nikel ANTM melejit 90,27%. Produksi bijih nikel konsolidasian ANTM mencapai 2,74 juta wmt pada kuartal II-2024, berbanding 1,44 juta wmt pada kuartal I-2024.
Secara tahunan, volume penjualan bijih nikel ANTM juga mengalami penurunan, sebesar 46,48%. ANTM menjual bijih nikel sebanyak 3,36 juta wmt pada semester I-2024, sementara pada semester I-2023 volume penjualannya mencapai 6,26 juta wmt.
ANTM menjual bijih nikel sebanyak 2,35 juta wmt pada periode kuartal II-2024. Melonjak hingga 135% dibandingkan penjualan bijih nikel pada kuartal I-2024 yang kala itu hanya mencapai 1 juta wmt.
Berlanjut ke komoditas feronikel, ANTM memproduksi sebanyak 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi) pada semester I-2024. Merosot 3,49% dibandingkan volume produksi semester I-2023 sebanyak 10.537 TNi.
Baca Juga: Mengapa Investor Muda Tertarik pada Emas? Begini Penjelasannya
Khusus di periode kuartal II-2024, ANTM memproduksi feronikel sebanyak 5.380 TNi. Meningkat 12,13% ketimbang produksi 4.798 TNi pada kuartal I-2024.
"Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, Antam berhasil memasarkan seluruh produksi feronikel pada semester I-2024," terang Syarif.
Syarif menambahkan, ANTM bersama mitra strategisnya berkomitmen mengakselerasi pencapaian milestone sesuai target tahun 2024 untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV battery) di Indonesia.
- Bauksit
ANTM mencatatkan volume produksi bauksit sebesar 542.929 wmt pada semester I-2024. Jika dibandingkan secara tahunan, volume produksi bauksit ANTM anjlok 36,19% yang kala itu mencapai 850.856 wmt.
Meski secara tahunan turun, tapi secara kuartalan volume produksi bauksit ANTM meningkat sekitar 156%. Dari 153.000 WMT pada kuartal I-2024 berbanding 390.000 wmt pada kuartal II-2024.
Sejalan dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit ANTM pada semester I-2024 diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan produksi Chemical Grade Alumina (CGA). Fasilitas ini dioperasikan oleh entitas anak ANTM, yakni PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA).
- Alumina
Pada semester I-2024 ANTM melalui PT ICA telah memproduksi sebanyak 62.736 ton alumina. Capaian ini sejalan dengan strategi ANTM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina.
Namun secara keseluruhan, volume produksi alumina ANTM pada semester I-2024 menyusut sebanyak 19,15% (YoY). Pada semester I-2023 volume produksi alumina ANTM sebanyak 77.596 ton.
Sedangkan pada kuartal II-2024, volume produksi alumina ANTM tercatat sebanyak 37.983 ton. Meningkat sekitar 53% dibandingkan produksi pada kuartal I-2024 sebesar 24.753 ton alumina.
Pada semester I-2024, penjualan alumina ANTM mencapai 88.441 ton. Meningkat sekitar 23% dari penjualan pada semester I-2023 sebesar 72.107 ton alumina. Pada kuartal II-2024 penjualan alumina ANTM sebanyak 46.118 ton, tumbuh sekitar 9% dari penjualan kuartal I-2024.
- Perak
Pada semester I-2024 volume produksi perak ANTM sebesar 2.530 kg (81.341 ons troi). Menurun 36,92% dibandingkan produksi perak ANTM pada semester I-2023 sebesar 4.011 kg (128.957 ons troi).
Dari sisi penjualan, volume penjualan perak ANTM pada semester I-2024 sebanyak 2.480 kg (79.734 troy oz). Menurun 44,85% dibandingkan semester I-2023 yang kala itu menyentuh 4.497 kg (144.582 ons troi).
Pada periode kuartal II-2024, volume produksi perak ANTM sebesar 1.659 kg (53.338 troy oz). Sedangkan volume penjualan perak sebesar 1.830 kg (58.836 ons troi) pada kuartal II-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News