kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Buyback saham tanpa RUPS, efektifkah mendongkrak IHSG?


Senin, 02 Maret 2020 / 06:50 WIB
Buyback saham tanpa RUPS, efektifkah mendongkrak IHSG?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menyiapkan langkah guna mengatasi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dalam lagi. Salah satu penanganan yang dilakukan adalah memperbolehkan emiten untuk membeli kembali (buyback) saham yang beredar di publik tanpa melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan menilai, ampuh tidaknya kebijakan tersebut dalam menopang IHSG tergantung pada kondisi pasar. Saat ini, lanjut dia, pasar sedang dalam tekanan jual. Sehingga, ketika ada tekanan jual yang sangat masif, harus ada likuiditas atau permintaan yang masuk dalam pasar.

Baca Juga: Kapitalisasi pasar CPIN dan BRPT tidak lagi jumbo, simak rekomendasi analis berikut

“Jika kita mengharapkan pelaku pasar untuk masuk, sepertinya akan sulit karena pasar saat ini sedang dalam krisis kepercayaan karena faktor global. Mau tidak mau dari emiten sendiri yang bisa melakukan itu yakni dengan cara buyback,” terang Alfred kepada Kontan.co.id, Minggu (3/1).

Menurut hemat Alfred, buyback juga merupakan cara cepat untuk memunculkan kembali permintaan pasar. Sehingga, dengan adanya dana yang masuk akibat buyback yang dilakukan emiten dapat menjadi penyeimbang tekanan jual dari pasar.

Selain itu, menurutnya buyback bisa menjadi signal yang dikirimkan oleh emiten untuk meyakinkan bahwa harga saham yang berlaku saat ini sudah turun jauh melebihi ekspektasi penurunan fundamentalnya.

Sehingga dengan adanya buyback, selain memberikan likuiditas di pasar, juga dapat meyakinkan pasar bahwa perusahaan melihat harga sahamnya saat ini sudah sangat murah dan jauh di bawah fundamentalnya.

Baca Juga: Dibayangi virus corona, IHSG diramal masih akan lesu di bulan Maret

“Sehingga secara tidak langsung emiten yang melakukan buyback berani melakukan investasi terhadap sahamnya sendiri,” sambung dia.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×