Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada perdagangan Jumat (28/2). Penurunan harga yang dalam turut menekan market cap atau kapitalisasi pasar sejumlah emiten.
Berdasar penelusuran Kontan.co.id, pada awal tahun 2020 terdapat 13 saham dengan kapitalisasi pasar jumbo yang di atas Rp 100 triliun. Akan tetapi, pada penutupan perdagangan Jumat yang lalu, kapitalisasi pasar PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menurun masing-masing Rp 47,17 triliun dan Rp 9,38 triliun.
Baca Juga: Dibayangi virus corona, IHSG diramal masih akan lesu di bulan Maret
Akibatnya, kedua saham itu tidak lagi tercatat sebagai saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Kapitalisasi pasar BRPT dan CPIN menjadi masing-masing Rp 87,24 triliun dan Rp 96,75 triliun
Menanggapi hal ini, Analis Panin Sekuritas William Hartanto bilang kapitalisasi pasar kemungkinan masih akan menurun. Sebab, masih ada kemungkinan harga-harga saham menurun lagi.
"Untuk sementara tidak prospek karena market downtrend dan aksi jual pelaku pasar masih besar," kata William ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (29/2).
Ia menjelaskan, faktor yang bisa membuat kapitalisasi pasar berubah adalah harga saham dan jumlah saham yang beredar.
Baca Juga: Virus corona masih jadi sentimen pasar saham, begini prediksi analis untuk IHSG besok
Oleh karenanya, William menyarankan hold terlebih dahulu untuk CPIN dengan target harga Rp 5.400 hingga Rp 5.000. Sementara itu, untuk BRPT disarankan buy dengan target harga Rp 1.100
Semenatra itu, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani melihat pergerakan harga saham CPIN dan BRPT memungkinkan untuk mengalami rebound secara teknikal dalam jangka pendek.