Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
Namun, Alfred menegaskan buyback di sini lebih bertujuan untuk menstabilkan harga saham yang sudah turun cukup dalam, bukan untuk mendongkrak harga saham.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta berharap, dengan adanya buyback ini maka dapat menopang gerak IHSG agar tidak jatuh lebih dalam. “Buyback harus dilaksanakan bisa tanpa melalui RUPS sehingga bisa memberikan booster bagi indeks,” terang Nafan kepada Kontan.co.id, Minggu (1/3).
Baca Juga: Virus corona masih jadi sentimen pasar saham, begini prediksi analis untuk IHSG besok
Nantinya, dengan adanya aksi buyback maka jumlah saham yang beredar akan berkurang sehingga akan menstabilkan harga saham yang telah turun dalam.
Untuk bulan ini, Nafan menilai penyebaran virus corona (Covid-19) masih menjadi sentimen utama bagi indeks. Namun, jika awal bulan ini ada sentimen positif yang terjadi pada IHSG, maka ada harapan sepanjang Maret 2020 IHSG akan bergerak positif.
Nafan bilang, untuk bulan ini akan ada beberapa katalis yang bakal mempengaruhi pergerakan indeks. Mulai dari pengumuman BI rate, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), pengumuman cadangan devisa, pengumuman inflasi, dan hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Tekanan pasar dan nilai emisi kecil bikin puluhan saham jadi gocap
Selain itu, musim pembagian dividen juga bakal mempengaruhi kinerja IHSG bulan ini. Untuk itu, Nafan memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 5.022 – 5.767 sepanjang Maret 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News