kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Bursa Jepang memerah akibat prediksi IMF


Selasa, 09 Oktober 2012 / 08:27 WIB
Bursa Jepang memerah akibat prediksi IMF
ILUSTRASI. Aplikasi kesehatan mendapat respon positif di program telemedicine yang layani pasien isoman Covid-19, salah satunya Halodoc.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Jepang dibuka melorot pada transaksi pagi ini (9/10). Pada pukul 09.47 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4% menjadi 8.829,95. Sedangkan indeks Topix turun 0,2% menjadi 735,82.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Komatsu Ltd yang turun 2,3%, Honda Motor Co yang turun 2%, Daiichi Chuo Kisen Kaisha turun 3%, dan CellSeed Inc melonjak 14%.

Apa yang menyebabkan bursa Jepang terlihat tak bersemangat? Pertama, Badan Moneter Internasional (IMF) memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global. Estimasi untuk pertumbuhan Jepang juga dipangkas menjadi 2,2% tahun ini dan 1,2% di 2013.

Kedua, bursa saham melempem juga dikarenakan data ekspansi yang menunjukkan surplus neraca perdagangan Jepang melambat pada Agustus.

"Asia merupakan trader dan eksportir utama dunia. Saat ini, Asia terkena dampak perlambatan ekonomi China dan Eropa," jelas Matthew Sherwood, head of markets research Perpetual Investments.

Catatan saja, indeks Topix sudah naik 1,2% tahun ini hingga akhir pekan lalu seiring adanya gelombang stimulus di Asia, AS, dan Eropa untuk memerangi perlambatan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×