Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia melonjak pada Jumat (22/11), mendekati rekor tertinggi setelah ditopang oleh kenaikan signifikan pada sektor keuangan dan energi.
Para investor kini menanti data inflasi utama yang akan dirilis pekan depan, sebagai acuan untuk langkah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia (RBA).
Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup naik 0,9% pada level 8.393,80 poin, hanya sedikit di bawah rekor tertingginya yang tercatat pada Selasa lalu.
Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Datar Kamis (21/11), Saham GQG Partners Anjlok
Data inflasi ritel Australia untuk Oktober akan dirilis pada hari ini. Para analis memperkirakan inflasi sedikit meningkat, yang bisa mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
Bank besar seperti Westpac telah memundurkan prediksi waktu pemangkasan suku bunga dari Februari ke Mei, setelah risalah terbaru rapat RBA menunjukkan perlunya lebih dari satu laporan inflasi kuartalan yang positif sebelum memangkas suku bunga.
Saham sektor keuangan, yang biasanya mendapat keuntungan dari skenario suku bunga tinggi, naik 1,2%. Bank terbesar Australia, Commonwealth Bank of Australia, menguat 1,8% dan mencatatkan rekor baru.
Saham sektor energi juga mengalami lonjakan signifikan, ditutup menguat 2,3%.
Baca Juga: Bursa Asia Menguat di Pagi Ini (22/11), Mengikuti Reli Wall Street
Saham Woodside Energy dan Santos masing-masing naik 2,2% dan 1,8% setelah harga minyak melonjak akibat meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang memperburuk risiko pasokan global.
Saham Whitehaven Coal turut melonjak 3,6%.
"Penguatan sektor energi memimpin kenaikan hari ini, tetapi sektor perbankan memberikan kontribusi besar. Commonwealth Bank dan Westpac terus menunjukkan performa kuat sepanjang tahun ini," ujar Josh Gilbert, analis di eToro AUS Capital.
"Jika ketegangan geopolitik terus meningkat, kita bisa melihat volatilitas lebih besar di sektor energi," tambahnya.
Sub-indeks lainnya, seperti pertambangan, properti, dan kesehatan, mencatatkan kenaikan antara 0,8% hingga 1,3%.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.199,4 di Akhir Sesi Pertama, GOTO, BRIS, UNVR Jadi Top Gainers LQ45
Namun, sektor teknologi mencatatkan penurunan tajam. WiseTech dan Megaport masing-masing anjlok 12,4% dan 9,5% setelah proyeksi pendapatan mereka gagal memenuhi ekspektasi investor.
Di sisi lain, saham produsen susu raksasa A2 Milk melonjak 13,3% setelah meningkatkan panduan pendapatan dan mengumumkan rencana untuk mulai membagikan dividen.
Di tempat lain, Indeks acuan S&P/NZX 50 di Selandia Baru juga menunjukkan performa solid, ditutup naik 2,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News