kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Bursa Australia Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi Kamis (17/10)


Kamis, 17 Oktober 2024 / 13:16 WIB
Bursa Australia Catatkan Rekor Penutupan Tertinggi Kamis (17/10)
ILUSTRASI. The Australian Securities Exchange (ASX) is seen in Sydney, Wednesday, January 3, 2024.? (AAP Image/Steven Saphore via Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia mencatat rekor penutupan tertinggi pada Kamis (17/10), didorong oleh sektor keuangan yang terus menguat.

Saham bank-bank besar "Big Four" mencatat kenaikan antara 1,3% hingga 2,6%.

Melansir Reuters, indeks S&P/ASX 200 naik 0,9% menjadi 8.355,9 poin, rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Sebelumnya, pada Rabu (16/10), indeks ini turun 0,4%.

Baca Juga: Bursa Asia Naik Pada Kamis (17/10) Pagi, Seiring Kenaikan Wall Street

Indeks utama Wall Street, khususnya Dow Jones Industrial Average, mencatat rekor penutupan tertinggi untuk ketiga kalinya dalam empat sesi.

Sementara dua indeks utama lainnya juga ditutup lebih tinggi, didorong oleh laba kuat dari bank-bank besar.

Di Australia, sektor keuangan melonjak 1,7%, dan mencatat kenaikan untuk kesembilan kalinya dalam sepuluh sesi terakhir.

Henry Jennings, analis senior dan manajer portofolio di Marcus Today, mengatakan, "Investor Australia cenderung memegang saham bank dalam jangka panjang karena mereka menyukai dividen, terutama menjelang musim laporan keuangan bank."

Baca Juga: Wall Street Naik, Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi Didukung oleh Kenaikan Saham Bank

Data tenaga kerja lokal untuk September menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat, mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Australia (RBA) tahun ini.

Peluang pemotongan suku bunga pada Desember turun dari 46% menjadi 30% setelah rilis data tersebut.

Namun, saham sektor pertambangan turun 0,5% karena harga berjangka bijih besi mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu. Saham Fortescue dan Rio Tinto masing-masing turun 2,7% dan 1,8%.

Saham perusahaan tambang terbesar dunia turun 1,3% meskipun melaporkan hasil produksi bijih besi kuartal pertama yang melampaui ekspektasi.

Baca Juga: Bursa AS Rabu (16/10): Wall St Bervariasi karena Saham Teknologi Megacap Anjlok

Saham energi naik 0,5% mengikuti kenaikan harga minyak di perdagangan Asia, sementara saham emas melonjak 2,2% karena harga emas mendekati rekor tertinggi.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 1% dan ditutup pada 12.768,54 poin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×