Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia melemah pada Rabu (20/11) setelah mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.
Penurunan ini dipicu oleh melemahnya sektor perbankan yang mengimbangi kenaikan di saham tambang emas.
Sementara kekhawatiran meningkat terkait eskalasi konflik Rusia-Ukraina dan kehati-hatian investor menjelang rilis laporan keuangan Nvidia.
Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup melemah 0,6% ke level 8.326,3, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi 8.446,40 pada Selasa (19/11).
Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (20/11), Pasar Mencerna Data dari Jepang dan China
Kekhawatiran meningkat setelah Ukraina menggunakan rudal buatan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Rusia. Sedangkan Rusia menurunkan ambang batas untuk kemungkinan serangan nuklir.
Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada laporan keuangan Nvidia, yang diharapkan memberikan gambaran mengenai perkembangan sektor kecerdasan buatan (AI) dan potensi perlambatan tren tersebut.
"Indeks ASX tergelincir dari rekor tertinggi hari ini di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan kehati-hatian menjelang laporan keuangan Nvidia, yang biasanya sangat memengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan," kata Hebe Chen, analis pasar dari IG.
Sektor perbankan, yang telah mencatat kenaikan lebih dari 3% sepanjang November hingga Selasa, turun 0,4% pada hari ini. Saham National Australia Bank, Westpac, dan ANZ Group melemah masing-masing antara 0,5% hingga 1,1%.
Meskipun demikian, prospek stabil suku bunga oleh Reserve Bank of Australia, sebagaimana tercermin dalam risalah pertemuan terbaru, terus memberikan dukungan bagi sektor perbankan tahun ini.
Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 7.191,6 di Sesi Pertama, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Indeks sektor ini telah naik 33% sepanjang tahun, menjadikannya sektor dengan kinerja terbaik sejak 2009.
Saham energi juga melemah lebih dari 1% setelah mencatat kenaikan selama tiga sesi berturut-turut. Sementara itu, saham pertambangan turun 0,2% setelah sebelumnya mengalami kenaikan selama tiga hari.
Rio Tinto, salah satu saham unggulan, naik tipis 0,2% meski laporan tentang budaya perusahaan mengungkapkan masih adanya kasus pelecehan seksual dua tahun setelah industri ini menghadapi penyelidikan atas perlakuan buruk terhadap perempuan.
Di sisi lain, saham tambang emas naik 0,7%, mencapai level tertinggi sejak 11 November, didorong oleh lonjakan harga emas.
Ketegangan yang meningkat akibat konflik Rusia-Ukraina mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Sementara itu, indeks acuan Selandia Baru, S&P/NZX 50, turut melemah 0,6% ke level 12.737,06.
Selanjutnya: Bapanas Minta Tambahan Anggaran Rp 31 Triliun untuk Bantuan Pangan
Menarik Dibaca: Dampak Besar Kompetisi Jet Ski Dunia terhadap Perekonomian Lokal Danau Toba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News