Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi pada Rabu (8/10/2025), berbeda arah dengan Wall Street yang ditutup melemah tadi malam.
Pergerakan ini muncul setelah Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan kawasan Asia-Pasifik, meski ketidakpastian global masih membayangi.
Musim panas lalu, ekonomi dunia sempat diguncang kebijakan tarif Amerika Serikat yang menambah ketidakpastian pasar. Namun, sentimen regional kali ini relatif lebih positif, meski tidak seluruh indeks bergerak seragam.
Baca Juga: Bursa Asia Pasifik Dibuka Menguat Mengikuti Penguatan Wall Street, Jumat (12/9)
Di Jepang, indeks Nikkei 225 hanya mencatat kenaikan tipis 0,19% ke level 48.039,85, sementara Topix naik lebih solid sebesar 0,62%. Indeks S&P/ASX 200 Australia justru terkoreksi 0,14% ke posisi 8.943,90.
Adapun harga berjangka indeks Hang Seng Hong Kong menguat ke level 27.165, lebih tinggi dibanding penutupan Selasa di 26.957,77.
Pasar saham di China Daratan dan Korea Selatan tidak beroperasi karena libur nasional. Meski demikian, data terakhir menunjukkan indeks Shanghai Composite sempat naik 0,52% sebelum libur, sedangkan KOSPI Korea Selatan menguat 2,7% ke level 3.549,21.
Dari Selandia Baru, bank sentral setempat memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 2,5%.
Kebijakan ini diambil lantaran pertumbuhan ekonomi hingga pertengahan 2025 masih tergolong lemah, dipengaruhi hambatan domestik pada pasokan barang dan jasa serta ketidakpastian kebijakan ekonomi global.
Sementara itu, pasar juga menanti keputusan kebijakan moneter dari Bank of Thailand yang dijadwalkan keluar pada hari ini.
Baca Juga: Bursa Asia Pasifik Pagi Ini Menguat Usai Reli Wall Street Terhenti, Rabu (21/5)
Berbeda dengan Asia, Wall Street justru melemah pada perdagangan Selasa.
Indeks S&P 500 turun 0,38% ke level 6.714,59, mengakhiri reli tujuh hari beruntun. Nasdaq Composite terkoreksi 0,67% ke posisi 22.788,36, sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup turun 91,99 poin atau 0,2% ke level 46.602,98.
Tekanan terbesar di pasar Amerika datang dari saham Oracle yang merosot setelah investor mengkhawatirkan profitabilitas bisnis kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, investor juga mencermati perkembangan politik di Washington, di tengah berlanjutnya penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS yang memasuki pekan kedua.
Selanjutnya: xAI Milik Elon Musk Hampir Raih Pendanaan US$20 Miliar, Didukung Investasi Nvidia
Menarik Dibaca: Oppo A5 Pakai Baterai Jumbo 6000 mAh, Didukung Fast Charging 45 Watt Juga lo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News