kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa Asia Mixed, Pasar Menanti Keputusan Kenaikan Suku Bunga The Fed


Selasa, 02 Mei 2023 / 08:33 WIB
Bursa Asia Mixed, Pasar Menanti Keputusan Kenaikan Suku Bunga The Fed
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (2/5) pagi. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (2/5) pagi. Pukul 08.23 WIB, indeks Nikkei 225 turun 42,86 poin atau 0,23% ke 18.671,59, Hang Seng naik 228,33 poin atau 1,15% ke 20.122,90.

Taiex turun 22,57 poin atau 0,23% ke 15.542,67, Kospi naik 17,69 poin atau 0,70% ke 2.519,03, ASX 200 turun 11,16 poin atau 0,15% ke 7.323,40, Straits Times naik 28,45 poin atau 0,87% ke 3.300,95 dan FTSE Malaysia naik 1,79 poin atau 0,13% ke 1.417,62.

Bursa Asia bergerak mixed setelah sebagian bursa di kawasan ini libur untuk memperingati hari buruh internasional pada Senin (1/5).

Baca Juga: Bursa Jepang dan Australia Menguat, Mayoritas Pasar Asia Libur Peringati Hari Buruh

Mengutip Bloomberg, investor menimbang pembelian First Republic Bank oleh JPMorgan Chase & Co, seiring ekspektasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada pekan ini.

Saham di Jepang dan Australia berfluktuasi. Sementara bursa China akan libur hingga Kamis.

Di China, masih ada kekhawatiran yang membayangi tentang tidak meratanya pemulihan ekonomi pasca penguncian akibat pandemi. Ini terlihat dari data manufaktur yang terkontraksi.

Sementara belanja konsumen tetap naik selama liburan dan pasar perumahan terus pulih.

Baca Juga: Aktivitas Pabrik Jepang Kontraksi 6 Bulan Berturut-turut, Ini Sebabnya

Di Amerika Serikat, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan tentang risiko gagal bayar utang paling cepat 1 Juni.

"Sebagai pelaku pasar, kami tidak terlalu membutuhkan pasang surut yang disebabkan oleh hal-hal di luar pasar itu sendiri, dan pendapatan," ujar Kim Forest, kepala investasi Bokeh Capital Partners kepada Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×