kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.753   22,00   0,13%
  • IDX 8.388   -0,66   -0,01%
  • KOMPAS100 1.160   -2,22   -0,19%
  • LQ45 844   -3,23   -0,38%
  • ISSI 293   0,87   0,30%
  • IDX30 444   -2,13   -0,48%
  • IDXHIDIV20 510   -3,37   -0,66%
  • IDX80 131   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 138   -0,32   -0,23%
  • IDXQ30 140   -0,73   -0,52%

Bursa Asia Mixed, Pasar Cermati Data Ekonomi AS yang Terbatas dan Pelemahan Yen


Kamis, 13 November 2025 / 08:28 WIB
Bursa Asia Mixed, Pasar Cermati Data Ekonomi AS yang Terbatas dan Pelemahan Yen
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi karena investor tetap berhati-hati dengan data ekonomi AS yang terbatas.(Kyodo) 


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Kamis (13/11/2025) pagi. Pukul 08.23 WIB, indeks Nikkei 225 naik 225,33 poin atau 0,44% ke 51.291,62, Hang Seng tuurn 143,25 poin atau 0,53% ke 26.779,48, Taiex turun2,39 poin atau 0,01% ke 27.940,61, Kospi naik 2,77 poin atau 0,07% ke 4.153,31. ASX 20 turun 74,93 poin atau 0,85% ke 8.724,60, Straits Times naik 1,13 poin atau 0,02% ke 4.569,76 dan FTSE Malaysia naik 2,30 poin atau 0,14% ke 1.633,91.

Bursa Asia bergerak variasi karena investor tetap berhati-hati dengan data ekonomi AS yang terbatas, yang berpontesi mengaburkan prospek kebijakan Federal Reserve.

Fokus investor tertuju pada yen yag melemah setelah Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama mengeluarkan peringatan baru terhadap pergerakan mata uang. Yen bertahan di sekitar 155 per dolar, mendekati level di mana otoritas terakhir kali melakukan intervensi pasar.

Baca Juga: Bursa Asia Menguat Tipis Seiring Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS

Investor juga mulai mengalihkan perhatian ke The Fed dan prospek penurunan suku bunga, setelah musim laporan keuangan AS yang hampir berakhir. Tidak adanya indikator kunci seperti angka pengangguran dan inflasi Oktober, memicu ketidakpastian seputar kebijakan moneter. 

"Ketika pasar sedang memperkirakan berakhirnya penutupan pemerintah, masih ada tantangan yang lebih besar di depan kita, yaitu dimulainya kembali semua data ekonomi yang kita lewatkan," kata Michael Landsberg di Landsberg Bennett Private Wealth Management seperti dikutip dari Bloomberg.

Selanjutnya: Rebound Saham GZCO, Kali Ini Bukan Lagi Didorong Rumor Masuknya Happy Hapsoro

Menarik Dibaca: Bukan Sekadar Promosi, Ini Keuntungan Jadi Mitra Wonderful Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×