kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

Bursa Asia Mixed, Investor Menanti Data Ekonomi dan Negosiasi Dagang AS dan Uni Eropa


Selasa, 27 Mei 2025 / 08:37 WIB
Bursa Asia Mixed, Investor Menanti Data Ekonomi dan Negosiasi Dagang AS dan Uni Eropa
ILUSTRASI. Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (27/5) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. ( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (27/5) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.28 WIB, indeks Nikkei 225 turun 26,10 poin atay 0,06% ke 37.510,84, Gang Seng turun 65,46 poin atau 0,28% ke 23.216,87, Taiex turun 35,85 poin atau 0,16% ke 21.503,69, Kospi turun 9,18 poin atau 0,35% ke 2.635,64, Straits Times naik 0,70 poin atau 0,03% ke 3.876,57 dan FTSE Malaysia turun 1,29 poin atau 0,08% ke 1.533,03.

Bursa Asia bergerak mixed dan berjuang mencari arah pada hari ini karena investor menanti berita tentang negosiasi perdagangan yang dapat menentukan selera terhadap aset AS.

Mengutip Bloomberg, berita tentang tarif dagang kembali mendominasi pasar setelah Uni Eropa sepakat untuk mempercepat negosiasi perdagangan dengan AS. Hal ini membuat pasar saham naik pada Senin kemarin.

Baca Juga: Pasar Asia Stabil, Euro Menguat Usai Trump Tunda Tarif Impor 50% terhadap Uni Eropa

"Berita tarif lebih lanjut dapat menambah volatilitas di pasar dan menekan nilai tukar dolar," ujar Kristina Clifton, ekonom senior dan ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank Australia.

Selain itu, investor juga bersiap mencermati rilis data inflasi CPI AS yang akan dirilis pada Jumat, untuk mencari panduan arah suku bunga The Fed.

Selanjutnya: Tumbuh Tipis, Simpanan Nasabah Tajir Tembus Rp 4.912 Triliun Hingga April 2025

Menarik Dibaca: Benarkah Penyakit Asam Lambung Mematikan atau Tidak? Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×