kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Wall Street Mixed, Dipicu Data Ekonomi AS yang Lemah


Kamis, 05 Juni 2025 / 05:00 WIB
Wall Street Mixed, Dipicu Data Ekonomi AS yang Lemah
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (4/6) karena data ekonomi AS yang lemah. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi alias mixed pada akhir perdagangan Rabu (4/6). Indeks S&P 500 nyaris stagnan, Nasdaq Composite naik dan Dow Jones Industrial Average turun karena data ekonomi AS yang lemah mengungkap dampak ekonomi yang diambil oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,90 poin, atau 0,22% ke level 42.427,74, S&P 500 naik 0,44 poin, atau 0,01% ke level 5.970,81 dan Nasdaq Composite naik 61,53 poin, atau 0,32% ke level 19.460,49.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 14,5 miliar saham dengan rata-rata 17,8 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Rabu (4/6), Saham Teknologi Mengimbangi Kekhawatiran Ekonomi

Saham Hewlett Packard Enterprise naik 0,8% karena permintaan untuk server kecerdasan buatan dan segmen cloud hibrida membantu pendapatan dan laba kuartal kedua melampaui estimasi.

Saham GlobalFoundries naik 2,3% setelah produsen chip tersebut mengumumkan rencana untuk meningkatkan investasi menjadi US$ 16 miliar.

Saham bank terbesar keempat di AS, Wells Fargo, berakhir turun 0,4% meskipun sempat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan setelah Federal Reserve mencabut batasan asetnya yang telah lama berlaku sebesar US$ 1,95 triliun.

CEO Wells Fargo Charlie Scharf mengatakan kepada Reuters bahwa ia mengharapkan bank tersebut tumbuh di semua bisnis termasuk kekayaan, perbankan komersial dan investasi, serta kartu kredit, tetapi tidak pada hipotek.

Saham Tesla turun 3,5% karena penjualan produsen kendaraan listrik itu turun selama lima bulan berturut-turut di pasar-pasar besar Eropa.

Saham perusahaan keamanan siber CrowdStrike merosot 5,8% setelah memperkirakan pendapatan kuartalan di bawah estimasi.

Sektor jasa mengalami kontraksi pada Mei untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun, sementara bisnis mencatat biaya produksi yang lebih tinggi. Kondisi ini mengingatkan bahwa ekonomi masih berisiko mengalami perlambatan pertumbuhan dan kenaikan inflasi. 

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Tipis Rabu (4/6), Meski Data Tenaga Kerja Swasta Lemah

"Dampak tarif kemungkinan menaikkan harga yang dibayarkan oleh perusahaan sektor jasa," kata Jeffrey Roach, kepala ekonom untuk LPL Financial.

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan pengusaha swasta AS pada bulan Mei menambah jumlah pekerja paling sedikit dalam lebih dari dua tahun. 
Investor menunggu data nonfarm-payrolls hari Jumat untuk mendapat lebih banyak tanda-tanda tentang bagaimana ketidakpastian perdagangan mempengaruhi pasar tenaga kerja AS.

Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%, dan hari Rabu juga merupakan batas waktu Trump bagi mitra dagang untuk memberikan penawaran terbaik mereka guna menghindari pungutan impor yang memberatkan lainnya agar tidak berlaku pada awal Juli.

Investor fokus pada negosiasi tarif antara Washington dan mitra dagang, dengan Trump dan pemimpin China Xi Jinping diperkirakan akan berbicara minggu ini karena ketegangan meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.

"Jika kita tidak dapat mencapai kesepakatan dengan China, perang tarif akan menjadi isu utama selama beberapa bulan mendatang dan akan berdampak pada ekonomi domestik dan internasional," kata Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.

Pada Mei, indeks S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak November 2023, berkat pelunakan sikap perdagangan keras Trump dan laporan laba yang optimistis.

S&P 500 tetap lebih dari 2% di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan Februari.

Barclays bersama sejumlah perusahaan pialang lainnya menaikkan target harga akhir tahun untuk S&P 500, yang menunjukkan meredanya ketidakpastian perdagangan dan ekspektasi pertumbuhan laba yang dinormalisasi pada tahun 2026.

Selanjutnya: Medikalola Hermina Menanti Kepastian Kebijakan KRIS

Menarik Dibaca: Cek Jadwal KRL Jogja-Solo pada Kamis 5 Juni 2025 ke Stasiun Palur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×