kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.335   0,00   0,00%
  • IDX 6.788   -6,83   -0,10%
  • KOMPAS100 1.009   -1,54   -0,15%
  • LQ45 781   -2,24   -0,29%
  • ISSI 211   0,76   0,36%
  • IDX30 405   -1,54   -0,38%
  • IDXHIDIV20 488   -3,62   -0,74%
  • IDX80 114   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 120   -0,76   -0,63%
  • IDXQ30 133   -0,78   -0,59%

Bursa Asia Mayoritas Turun pada Rabu (19/2) Pagi, Meski Wall Street Menghijau


Rabu, 19 Februari 2025 / 07:53 WIB
Bursa Asia Mayoritas Turun pada Rabu (19/2) Pagi, Meski Wall Street Menghijau
ILUSTRASI. Sebagian besar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan pada Rabu (19/2), meskipun Wall Street mencatat kenaikan semalam dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi.. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Sebagian besar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan pada Rabu (19/2), meskipun Wall Street mencatat kenaikan semalam dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi.

Para investor tampaknya mengabaikan dampak tarif dan tekanan inflasi.

Baca Juga: Cermati Kalender Ekonomi 19 Februari 2025, Simak Kebijakan Bunga NZD

Di Jepang, indeks acuan Nikkei 225 dibuka turun 0,13% dan indeks yang lebih luas Topix bergerak mendatar.

Sentimen bisnis di sektor manufaktur Jepang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada Februari, menurut survei Reuters Tankan.

Indeks sentimen manufaktur naik ke level +3—tertinggi sejak November—dari +2 pada Januari.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,71% di awal perdagangan dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 0,31%.

Sementara itu, indeks futures Hang Seng di Hong Kong terakhir diperdagangkan di level 22.775, mengindikasikan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan sebelumnya di 22.976,81.

Baca Juga: Pasar Asia Bersiap Sambut Keputusan Suku Bunga dan Harga Rumah China Hari Ini (19/2)

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 0,56% setelah bank sentral negara tersebut memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,10%, pemangkasan pertama sejak November 2020.

Di belahan lain Asia-Pasifik, bank sentral Selandia Baru diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 3,75% dalam pertemuan kebijakan moneter hari ini, menurut survei Reuters.

Sejak Agustus tahun lalu, bank sentral telah menurunkan suku bunga sebesar 125 basis poin, namun diperkirakan masih akan melakukan pemangkasan lebih lanjut untuk mendorong ekonomi yang sedang mengalami resesi dan tingkat pengangguran yang terus meningkat.

Baca Juga: Wall Street Menghijau Selasa (18/2), S&P 500 Cetak Rekor Penutupan Tertinggi

Wall Street Cetak Rekor

Sementara itu, di pasar Amerika Serikat, ketiga indeks utama ditutup menguat. S&P 500 mencetak rekor penutupan setelah mengalami reli sesaat sebelum bel penutupan, naik 0,24% menjadi 6.129,58—melewati rekor intraday 6.129,63.

Nasdaq Composite naik tipis 0,07% menjadi 20.041,26, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 10 poin atau 0,02%, mengakhiri sesi di 44.556,34.

Sektor energi menjadi pendorong utama kenaikan di S&P 500 dengan kenaikan 1,9%, sementara saham teknologi juga mengalami penguatan.

Selanjutnya: Promo Amazing Deal 7 Flying Chicken Mulai Rp 90.000 Saja, Persediaan Terbatas

Menarik Dibaca: Promo Amazing Deal 7 Flying Chicken Mulai Rp 90.000 Saja, Persediaan Terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×