kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Bursa Asia masih menampakkan wajah muram


Senin, 27 Mei 2013 / 09:05 WIB
Bursa Asia masih menampakkan wajah muram
ILUSTRASI. PT Temas Tbk (TMAS) menargetkan pendapatan bisa mencapai lebih dari Rp 3 triliun dan laba bersih sebesar Rp 850 miliar di 2021.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Sebagian indeks acuan di kawasan regional tertekan pada transaksi pagi ini (27/5). Ambil contoh, indeks Topix Jepang anjlok 2,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8%, dan indeks NZX 50 turun 0,6%. Sementara, indeks Kospi naik 0,1%.

Kondisi itu menyebabkan wajah bursa Asia tampak muram. Pada pukul 09.46 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tergerus 1,2% menjadi 136,97. Ini merupakan level terendah sejak 23 April lalu. Dalam setiap enam saham yang turun, terdapat satu saham yang mencatatkan kenaikan.

Sekadar mengingatkan, pada pekan lalu, indeks di kawasan regional ini menurun 2,7%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Juli lalu.

Sementara itu, pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Toyota Motor Corp yang turun 1,3% di Tokyo, David Jones Ltd yang anjlok 5% di Sydney, dan Kobe Steel Ltd yang menanjak 6,4% di Tokyo.

Adapun sentimen negatif yang menghantui bursa Asia adalah penguatan yen Jepang dan toleransi China terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi negaranya.

"Saya tidak akan menempatkan risiko apapun saat ini. Kami sudah mendapatkan konfirmasi dari China bahwa pemulihan ekonomi mereka akan benar-benar melambat. Di Jepang, kami memprediksi akan terjadi volatilitas. Semua faktor itu menyebabkan investor tak mau mengambil risiko," jelas Keith Poore, head of investment strategy AMP Capital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×