kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Kompak Menghijau, Mengekor Kenaikan Wall Street


Rabu, 22 Maret 2023 / 08:30 WIB
Bursa Asia Kompak Menghijau, Mengekor Kenaikan Wall Street
ILUSTRASI. Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan Rabu (22/3) pagi. ( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kompak menguat pada perdagangan Rabu (22/3) pagi. Pukul 08.19 WIB, indeks Nikkei 225 naik 401,52 poin atau 1,49% ke 27.342,21, Hang Seng naik 169,60 poin atau 0,88% ke 19.428,36, Taiex naik 170,29 poin atau 1,10% ke 15.691,45, Kospi naik 20,49 poin atau 0,86% ke 2.408,99, ASX 200 naik 64,11 poin atau 0,92% ke 7.019,20, Straits Times naik 18,45 poin atau 0,57% ke 3.192,79 dan FTSE Malaysia naik 4,02 poin atau 0,29% ke 1.410,57.

Bursa Asia naik, mengikuti kenaikan Wall Street, karena kekhawatiran atas stabilitas keuangan mereda. Investor kini juga tengah bersiap menanti keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Mengutip Bloomberg, saham di Australia dan Jepang naik. 

Baca Juga: Bursa Asia Menguat di Pagi Ini (21/3), Simak Sentimen yang Menyokongnya

Imbal hasil obligasi pemerintah Australia dan Selandia Baru naik, mengikuti aksi di pasar terasury Selasa. Imbal hasil treasury bertenor dua tahun naik 19 basis poin, sedangkan imbal hasil treasury 10 tahun naik 12 basis poin.

Penjualan obligasi pemerintah bersamaan dengan kenaikan harga saham menunjukkan risk appetite investor karena investor melihat tanda-tanda stabilitas setelah runtuhnya tiga bank AS dan pengambilalihan Credit Suisse Group AG oleh UBS Group AG.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, pemerintah AS bisa memberikan dukungan di kreditur lain seperti yang terjadi dengan Silicon Valley Bank.

Pejabat The Fed siap untuk merilis proyeksi suku bunga yang terbaru, memberikan panduan apakah mereka masih akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun ini.

Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Menguat di Pagi Ini (17/3), Simak Sentimen yang Mendorongnya

"Ini adalah latar belakang pasar yang lebih mudah," kata Nicholas Cola, salah satu pendiri Riset DataTrek.

"Ekspektasi perubahan dramatis untuk kebijakan moneter berkurang. Ekspektasi pasar untuk keputusan suku bunga Fed jangka pendek sekarang masih memungkinkan. Itu kabar baik."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×