kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia bergerak mixed, sejumlah indeks mulai menguat


Selasa, 10 Maret 2020 / 08:52 WIB
Bursa Asia bergerak mixed, sejumlah indeks mulai menguat
ILUSTRASI. Selasa (10/3) pukul 8.37 WIB, indeks Nikkei 225 turun 1,31% ke 19.445 tapi Hang Seng naik 0,84%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak mixed pada pagi ini. Selasa (10/3) pukul 8.37 WIB, indeks Nikkei 225 turun 1,31% ke 19.445. Indeks Taiex juga turun 1,14% ke 10.852.

Tapi indeks Hang Seng justru naik 0,84% ke 25.242. Indeks Kospi juga naik 0,52% ke 1.964. Straits Times menguat 0,75% ke 2.802 dan FTSE Bursa Malaysia menguat 0,46%. Sedangkan ASX 200 di Australia menguat 1,79%.

Pergerakan bursa Asia ke segala arah ini menyusul penurunan tajam pada perdagangan saham kemarin. Penurunan tajam pasar saham ini terjadi karena anjloknya harga minyak. Sebelumnya, pasar saham masih tertekan penyebaran virus corona yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ini tiga kebijakan BEI dan OJK untuk menahan kejatuhan pasar saham lebih lanjut

Ekonom JPMorgan mengatakan, Eropa diperkirakan akan membatasi pergerakan warganya menyusul larangan pergerakan warga di Italia. "Kami sekarang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global semester pertama akan berkontraksi dan disinflasi global akan terjadi," kata ekonom JPMorgan seperti dikutip Reuters.

JPMorgan memperkirakan bank sentral AS Federal Reserve akan memangkas suku bunga menjadi nol sebelum rapat pada 18 Maret mendatang.

Pekan lalu, The Fed secara dadakan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 1%-1,25%. Kemarin, The Fed menginjeksi pasar untuk menahan tekanan pasar finansial.

Baca Juga: Wall Street tumbang lebih dari 7%, kekhawatiran resesi membayangi pasar keuangan

Para analis meramalkan bahwa para pembuat kebijakan akan bereaksi agresif untuk mencegah krisis ekonomi. "Tanpa itu, ada risiko volatilitas pengetatan kondisi finansial global dan pelemahan ekonomi," kata Kim Mundy, ekonom internasional CBA.

Investor kini memperkirakan suku bunga akan dipangkas lagi setidaknya 75 basis points pada rapat The Fed pekan depan dan dipangkas lagi mendekati nol pada rapat April mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×