kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bursa Asia Terkoreksi Pada Perdagangan Senin (18/9) Pagi


Senin, 18 September 2023 / 08:26 WIB
Bursa Asia Terkoreksi Pada Perdagangan Senin (18/9) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia terkoreksi pada perdagangan Senin (18/9) pagi.REUTERS/Jason Lee


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia terkoreksi pada perdagangan Senin (18/9) pagi, menyusul penurunan saham teknologi di Wall Street karena investor menantikan keputusan arah suku bunga The Fed. Pukul 8.21 WIB, indeks Hang Seng turun 113,85 poin atau 0,63% ke 18.069,04, Taiex turun 160,38 poin atau 0,95% ke 16.758,90, Kospi turun 16,23 poin atau 0,62% ke 2.585,47, ASX 200 turun 52,23 poin atau 0,72% ke 7.226,70, Straits Times turun 1,88 poin atau 0,06% ke 3.278,61 dan FTSE Malaysia turun 3,11 poin atau 0,20% ke 1.542,03.

Mengutip Bloomberg, saham-saham di Korea Selatan dan Australia turun saat bel perdagangan. Bursa di Jepang libur, dan bank sentral akan mengadakan pertemuan akhir pekan ini.

Di Asia, pengembang China yang tertekan, Country Garden Holdings Ci menghadapi lebih banyak ujian pada Senin ini, termasuk pemungutan suara untuk memperpanjang pembayaran obligasi lokalnya. Sementara itu, serikat pekerja di fasilias gas alam cair Chevron Corp di Australia Barat masih melakukan mogok kerja untuk hari kedua, yang memperpanjang ketidakpastian pasokan bahan bakar global.

Baca Juga: Bursa Asia Bervariasi Jumat (8/9) Pagi, PDB Jepang Lebih Rendah dari Perkiraan

Di sisi lain, data menunjukkan ekspektasi inflasi AS turun ke level terendah dalam lebih dua tahun karena konsumen semakin optimistis terhadap prospek ekonomi. 

Sejumlah ekonom yang disurvei Bloomberg News memperkirakan, tangguhnya ekonomi AS akan mendorong The Fed untuk memperkirakan kenaikan suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan mempertahankan tingkat suku bunga di level tertinggi pada tahun depan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"The Fed akan bersikap cukup hawkish, sehingga pasar tidak menganggap kebijakan tersebut sudah selesai," kata Win Thin, kepala strategi maya uang global di Brown Brothers Harriman & Co seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×