Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka hati-hati pada Senin (18/6) setelah mencatat kenaikan mingguan terbaik dalam lima bulan. Investor akan mencermati keputusan suku bunga China dan kesaksian Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell sebagai petunjuk tentang jalur suku bunga ke depan.
Menurut data Bloomberg, indeks Nikkei Jepang turun 0,5% pada pagi ini, setelah mencapai puncak baru tiga dekade pada hari Jumat. Penguatan indeks Nikkei 225 pekan lalu didukung oleh keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk mempertahankan pengaturan kebijakan ultra-longgar, yang telah mengirim yen ke level terendah 7 bulan terhadap dolar AS.
Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,1%, setelah mencapai level tertinggi empat bulan pada hari Jumat. Indeks ini naik 3% sepekan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Januari. Indeks Kospi Korea turun 0,68% pada pagi ini.
Di China, harapan pasar untuk stimulus yang lebih kuat tumbuh setelah kabinet bertemu pada hari Jumat (16/6) untuk membahas langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, People's Bank of China secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga pinjaman acuan pada hari Selasa (20/6), menyusul pengurangan serupa dalam kebijakan pinjaman jangka menengah minggu lalu.
Baca Juga: Arah Suku Bunga Penggerak Laju Bursa
Kepala ekonom untuk China di Morgan Stanley Robin Xing memperkirakan adanya paket stimulus segera mengingat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua berada di 0%, tertinggal dari target pemerintah sekitar 5% untuk tahun ini.
"Hal ini membutuhkan lebih banyak pelonggaran kebijakan untuk menstabilkan investasi yang merupakan penghambat utama pertumbuhan PDB kuartal kedua, dan mencegah pelemahan menyebar ke sentimen dan jasa rumah tangga," kata Xing kepada Reuters.
Pasar saham menyambut baik keputusan Fed untuk melewatkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni di pekan lalu. Investor menantikan sejumlah pembicara Fed minggu ini. Powell akan menyampaikan kesaksian kongres pada hari Rabu dan Kamis.
Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank mengatakan bahwa fokus kesaksian Powell di DPR dan Senat AS aan fokus apakah prediksi dua kenaikan suku bunga lagi memang berdasarkan pada data.
Baca Juga: IHSG Naik 0,07% Sepekan, Ini Saham Top Gainers & Losers Serta Net Buy & Sell Terbesar
Pasar menilai probabilitas 70% dari kenaikan Fed sebesar seperempat poin pada bulan Juli sebelum bertahan stabil untuk sisa tahun ini. Para pejabat bank sentral AS terdengar hawkish dengan prediksi dua kali kenaikan suku bunga lagi hingga akhir 2023.
Indeks dolar sedikit berubah terhadap mata uang utama pada Senin pagi, setelah jatuh 1,2% pada minggu sebelumnya, terbesar dalam lima bulan.
Yen dilemahkan oleh BOJ yang dovish, menyentuh level terendah tujuh bulan di 141,90 per dolar AS. Sementara bank sentral Eropa yang hawkish, yang menaikkan seperempat poin minggu lalu, membantu euro melayang mendekati level tertinggi lima minggu di US$ 1,094.
Harga minyak turun pada Senin pagi. Minyak mentah berjangka AS turun 0,7% menjadi US$ 71,24 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,8% menjadi US$ 76,98 per barel. Sedangkan harga emas datar di US$ 1.956,84 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News