Sumber: Antara,Xinhua | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mempertimbangkan sejumlah laporan laba kuartalan dari perusahaan-perusahaan terkemuka yang secara umum negatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 107,04 poin atau 0,54 % menjadi ditutup pada 19.864,09 poin. Indeks S&P 500 merosot 2,03 poin atau 0,09 % menjadi berakhir di 2.278,87 poin, dan indeks komposit Nasdaq naik tipis 1,07 poin atau 0,02 % menjadi 5.614,79 poin.
Saham Under Armour Inc. merosot 23,40 % menjadi 19,22 dollar AS, setelah perusahaan pakaian olahraga itu mencatat hasil kuartalan yang mengecewakan dan mengatakan direktur keuangannya meninggalkan perusahaan.
Saham Pfizer Inc. naik 1,34 % menjadi 31,73 dollar AS, setelah raksasa obat itu menyampaikan laporan laba kuartal keempat di bawah konsensus pasar dan pendapatan yang sejalan dengan perkiraan.
Sementara itu, saham United Parcel Service (UPS) anjlok 6,75 % menjadi 109,13 dolar AS, setelah perusahaan pengiriman paket itu melaporkan laba kuartalan lesu dan memberi panduan setahun penuh yang lemah.
Data terbaru dari Thomson Reuters menunjukkan bahwa laba gabungan perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal keempat 2016 diperkirakan naik 7,1 % secara tahun ke tahun, sementara pendapatannya diperkirakan meningkat 4,2 %.
Di sisi ekonomi, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board datang di 111,8, turun dari 113,3 pada Desember, dan gagal memenuhi harapan pasar sebesar 122,2.
Federal Reserve juga menjadi sorotan, yang memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Para analis secara luas percaya bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan ini, tetapi masih akan mengawasinya secara ketat untuk petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
Pada pertemuan Desember, bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, yang pertama dan hanya sekali pada 2016, serta mengindikasikan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News