Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menjadi pengendali baru PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM). BSDE mengambil alih saham SMDM senilai Rp 2,33 triliun.
Melansir keterbukaan informasi, transaksi terjadi tanggal 23 Oktober 2024. Ini menyusul pengumuman yang telah dibuat BSDE pada 1 Agustus 2024 mengenai Pengumuman Negosiasi sehubungan dengan Rencana Pengambilalihan dan Keterbukaan Informasi dan penandatanganan Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (CSPA).
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, sebagai tindak lanjut dari CSPA tersebut, BSDE telah menyelesaikan transaksi pengambilalihan saham SMDM melalui crossing saham yang dilakukan di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Transaksi tersebut sebanyak 4,39 miliar saham atau setara dengan 91,99% dari seluruh total modal yang ditempatkan dan disetor penuh, yang sebelumnya dimiliki Top Global Limited (TGL).
BSDE membeli saham SMDM dengan harga Rp 531 per saham. Artinya, nilai total transaksi tersebut sebesar Rp 2,33 triliun.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Ambil Alih Suryamas (SMDM), Ini Rincian Transaksinya
Tujuan dari transaksi tersebut adalah sebagai langkah investasi BSDE melalui kontribusi positif SMDM dalam penambahan cadangan lahan guna pengembangan proyek jangka panjang.
Pertimbangan BSDE adalah cadangan lahan yang dimiliki SMDM masih luas sehingga potensi pengembangan masih tinggi, lokasi strategis dekat dengan akses jalan tol, dan diversifikasi geografis bagi BSDE.
“Dengan dilakukannya pengambilalihan saham SMDM, BSDE akan menjadi pengendali baru SMDM. Diharapkan SMDM dapat berkontribusi positif dalam penambahan cadangan lahan guna pengembangan proyek jangka panjang,” kata Hermawan dalam keterbukaan informasi.
Transaksi pengambilalihan ini juga dikategorikan sebagai transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020, mengingat adanya hubungan afiliasi antara pemegang saham akhir TGL dan pengurus BSDE dikarenakan hubungan keluarga dari perkawinan dan keturunan.
Direktur SMDM Ratna Juwanita Haliman mengatakan, setelah BSDE menjadi pengendali baru, perseroan akan tetap menjalankan kegiatan operasional seperti biasa. Menyusul transaksi ini, SMDM pun akan melakukan RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 November 2024.
“Diharapkan, pengendali baru perseroan dapat berkontribusi positif dalam pengembangan proyek untuk jangka panjang,” katanya dalam keterbukaan informasi.
Rekomendasi saham
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe melihat, transaksi tersebut lebih menguntungkan untuk BSDE, karena bisa menambah diversifikasi cadangan lahan secara geografis.
“Akuisisi ini bagus untuk mennambah cadangan lahan mereka, sehingga bisa ekspansi di wilayah di luar Bumi Serpong Damai,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (25/10).
Ke depannya, kinerja BSDE bisa lebih baik lagi. Mengingat penjualan rumah di daerah BSD masih tinggi, sementara cadangan lahan masih banyak.
Selan itu, era suku bunga rendah yang akan menurunkan bunga kredit properti akan menjadi stimulus utama kinerja BSDE hingga awal tahun 2025. Dengan bunga kredit turun, peminat properti pun naik.
“Hal itu nantinya bisa didorong dari kebijakan pemerintahan baru yang memberikan relaksasi pajak untuk sektor properti yang akan semakin menggairahkan industri ini,” ungkapnya.
Kiswoyo pun memberikan rekomendasi beli untuk saham BSDE dengan target harga di awal tahun 2025 Rp 1.400 - Rp 1.500 per saham.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Emiten Properti di Era Prabowo-Gibran
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda melihat, aksi korporasi tersebut memberikan katalis positif untuk BSDE dan juga SMDM.
Misalnya, BSDE mampu memperkuat posisinya di sektor properti dan menambah diversifikasi dengan memperluas portofolio bisnisnya.
“Sehingga, ini dapat menjadi katalis positif untuk kinerja BSDE dan SMDM ke depannya,” tuturnya.
Kinerja BSDE di akhir tahun 2024 hingga tahun 2025 pun dilihat masih memiliki peluang positif.
Beberapa katalis pendukungnya adalah aksi korporasi akuisisi SMDM, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI), perpanjangan PPN DTP 100% hingga akhir tahun 2024, serta program pemerintah presiden terpilih Prabowo yang ingin membuat program 3 juta rumah dan penghapusan PPN dan BPHTB.
Vicky pun merekomendasikan beli saham SMDM dengan target harga Rp 1.450 per saham.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham BSDE saat ini berada di level support Rp 870 per saham dan resistance Rp 1.340 per saham.
“Saham BSDE berpotensi masih berada di fase koreksi jangka menengahnya, mengingat pergerakan harga yang cenderung tertekan selama dua pekan terakhir,” tuturnya.
William pun merekomendasi buy on weakness untuk saham BSDE dengan target harga Rp 1.500 per saham di akhir tahun 2024.
Sementara, pergerakan saham SMDM ada di level support Rp 488 per saham dan resistance Rp 600 per saham.
“SMDM masih berada di fase uptrend, mengingat pembentukan candlestick yang cenderung bergerak ke atas selama sepekan terakhir,” paparnya.
William pun merekomendasikan beli untuk saham SMDM dengan target harga Rp 700 per saham hingga akhir tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News