Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti milik Grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sedang melakukan proses negosiasi dengan Top Global Ltd. untuk mengakuisisi 91,99% saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis Kamis (1/8), BSDE dan Top Global Ltd. melakukan negosiasi secara langsung pada 31 Juli 2024. Keduanya, telah menandatangani suatu Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat.
Tim Riset Stockbit Sekuritas memparkan berdasarkan filing dari Sinarmas Land, nilai akuisisi SMDM oleh BSDE akan mencapai S$ 195,2 juta atau setara dengan Rp 2,36 triliun.
Adapun setelah akuisisi rampung, BSDE bakal menjadi pengendali baru SMDM. Nantinya, BSDE akan melakukan penawaran tender wajib untuk membeli sisa kepemilikan saham dalam SMDM.
Tim Riset Stockbit Sekuritas memproyeksikan harga penawaran tender wajib saham SMDM berkisar Rp 538 per saham. Ini lebih tinggi 47 % dari harga saham SMDM pada penutupan bursa Kamis (1/8).
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Bakal Caplok 91,99% Saham Suryamas Dutamakmur (SMDM)
Berdasarkan aturan, harga penawaran tender wajib adalah harga tertinggi antara harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan saham SMDM dalam 90 hari terakhir sebelum pengumuman akuisisi atau harga akuisisi yang dibayarkan.
SMDM merupakan perusahaan real estate yang mempunyai total landbank seluas sekitar 1.130 hektare (ha). Selain itu, SMDM juga tercatat memiliki total area perizinan proyek sebesar 2.198 ha.
"Transaksi ini mengimplikasikan harga akuisisi landbank milik SMDM sekitar Rp 227.000 per meter persegi, yang menurut kami cukup murah," tulis tim riset Stockbit, Jumat (2/8).
Jika mempertimbangkan valuasi BSDE saat ini yang hanya diperdagangkan dengan Price Book Value (PBV) sebesar 0,6 kali, maka akuisisi SMDM di PBV yang lebih tinggi jadi terlihat mahal.
"Manajemen BSDE kemungkinan menganggap transaksi ini dapat memberikan nilai strategis untuk menambah diversifikasi bisnis mereka secara geografis, di luar area Serpong," sebut tim riset Stockbit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News