Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Grup Bakrie mempertaruhkan segalanya untuk kembali menyapih secara langsung sang anak emas, PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Dalam pernyataan resmi di situs Bumi Plc, Kamis (18/7), Bakrie melalui Long Haul Holdings Ltd telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales and purchase agreement (CSPA) dengan anak Bumi Plc, Vallar Investment UK Limited. Isi CSPA adalah Vallar sepakat untuk menjual 29,2% saham BUMI ke Long Haul dengan nilai US$ 501 juta. Kesepakatan ini membuat nilai 29,2% saham BUMI masuk kategori premium.
Tingginya nilai transaksi bukanlah satu-satunya pengharum yang coba ditabur Bumi Plc dan Bakrie. Manajemen Bumi Plc menuturkan setidaknya ada empat keuntungan dari transaksi jual-beli 29,2% saham BUMI.
Pertama, Bumi Plc tentu tidak lagi memiliki "duri dalam daging" dalam portofolio bisnisnya. Selama ini, Bumi Plc memang sering mati kutu untuk mengontrol BUMI. Kejadian paling mutakhir tentu saja kegagalan firma MacFarlanes, tim audit Bumi Plc, untuk menyelidiki penyelewengan keuangan di BUMI.
Kedua, posisi kas Bumi Plc bakal surplus US$ 500 juta selepas transaksi ini. Kelebihan kas ini bakal disebar secara proporsional ke seluruh pemegang saham dalam waktu dekat.
Ketiga, Bumi Plc bakal lebih fokus untuk mengembangkan bisnis aset lainnya terutama PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Bumi Plc memang menjadi pengendali BRAU dengan kepemilikan 84,7% saham.
Keempat, Bumi Plc bakal lebih leluasa untuk merestrukturisasi jajaran direksi maupun komisarisnya termasuk pemilihan chairman independen yang baru. "Eksekusi CSPA ini akan mengakhiri persyaratan ekonomis penjualan BUMI yang kami yakini sangat atraktif bagi para pemegang saham," tulis Direktur Non-Eksekutif Independen Bumi Plc, Sir Julian Horn-Smith.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News