Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Isu tentang penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan e-commerce di Indonesia segera menjadi kenyataan. Bukalapak akan IPO saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.
Manajemen Bukalapak bahkan telah menyiapkan jumlah maksimal saham yang dilepas dan kode saham yang bakal digunakan dalam hajatan IPO tersebut. Berdasarkan informasi yang KONTAN peroleh, Bukalapak bakal menggunakan kode atawa ticker BUKA di papan perdagangan. Ini setelah perusahaan melepas emisi paling banyak 25% dari modal disetor.
Pertanyaan yang saat ini muncul adalah, jenis saham yang dilepas. Apakah Bukalapak bakal sepenuhnya melepas saham lama dalam IPO, atau dikombinasikan dengan saham baru.
Sebastian Tobing, Head of Research Trimegah Sekuritas menyebut, jenis saham yang dilepas Bukalapak dalam IPO tidak menjadi isu. "Kalaupun ada saham lama, ini normal untuk IPO perusahaan teknologi," ujarnya, Rabu (23/6).
Baca Juga: Bakal IPO pertengahan Agustus, Bukalapak targetkan dana jumbo Rp 11,2 triliun
Toh, preferensi investor berbeda. Ada yang suka dengan saham baru, sebagian lagi bersedia membeli saham lama asal prospek bisnis menjanjikan. Untuk IPO sekelas Bukalapak, Sebastian menilai IPO bakal laku di pasar. Ini mengingat prospek dan ekosistem yang telah Bukalapak miliki.
"Gambaran laku atau tidaknya terlihat dari saham EMTK yang jadi naik," tandas Sebastian. Pada penutupan sore tadi, saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) naik 50 poin ke level Rp 2.500 per saham.
Berbeda dengan bisnis konvensional, bisnis startup cenderung memiliki akses pendanaan yang lebih mudah. Pertumbuhannya juga tidak terbatas.
"Oleh sebab itu, valuasi seperti PBV, EV/EBITDA dan PER seperti di bisnis konvensional bukan sebuah hal yang menjadi perhatian utama," terang analis Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dalam riset.
Baca Juga: Bakal Ada IPO Unicorn, Aturan Free Float Tak Berubah
Kata Willinoy, kelak kapitalisasi pasar atawa market cap perusahaan startup memiliki kontribusi yang cukup besar untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan perusahaan teknologi yang tercatat di BEI saat ini saja kapitalisasinya sudah sekitar Rp 318 triliun.
Nilai itu setara dengan 3% dari kapitalisasi pasar IHSG. "Jika digabung dengan market cap GoTo dan Bukalapak, kontribusinya bisa mencapai 10%," imbuh Willinoy.
Kontribusi tersebut melebihi kontribusi perusahaan teknologi atau startup di China dan India yang masing-masing sebesar 9% dan 5%. Namun, kontribusi tersebut belum bisa mengungguli perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) yang setara 17% dari market cap bursa saham di negara tersebut.
Nah, untuk pemburu saham IPO, siapkan dana untuk membeli saham Bukalapak.
Selanjutnya: Bukalapak Menyalip GoTo Masuk Pasar Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News