kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRMS perpanjang lagi utang ke Credit Suisse


Kamis, 11 Desember 2014 / 21:51 WIB
BRMS perpanjang lagi utang ke Credit Suisse
ILUSTRASI. Marie Curie, Wanita Pertama yang Memenangkan Hadiah Nobel Tahun 1903.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masih saja terbebani utang. Emiten tambang milik Grup Bakrie ini belum mampu melunasi utangnya kepada Credit Suisse AG, cabang Singapura. Bahkan, BRMS berniat kembali memolorkan tenor utang tersebut.

"Masih proses perpanjangan," ucap Direktur Keuangan BRMS Fuad Helmy, Kamis, (11/12).

BRMS telah berkali-kali memperpanjang utang jatuh temponya ke Credit Suisse. Sekedar informasi, BRMS melakukan peminjaman sebesar US$ 100 juta pada 14 Juni 2012. Pinjaman itu memiliki waktu jatuh tempo 12 bulan dan dapat diperpanjang sampai 19 September 2013.

Telah mendapat perpanjangan tenor dan masih tak mampu membayar, BRMS meminta keringanan lagi sampai 19 Desember 2013. Selanjutnya, Credit Suisse pun memberi perpanjangan lagi sampai 19 April 2014. Namun ada perubahan klausa jumlah pokok dan bunga yang harus BMRS bayarkan. Setelah itu pun, BRMS terus memohon perpanjangan pinjaman.

Untuk melunasinya kelak, Fuad bilang BRMS tengah mencari pola pendanaan yang efisien dan tidak memberatkan perseroan. Namun ia masih enggan menjelaskan seperti apa skema yang dijajaki.

Meskipun mengalami kredit macet, rasio utang terhadap modal atau Debt to Equity Ratio (DER) BRMS masih aman di posisi 0,44x. Di situ, utang ke bank dan pihak ketiganya tercatat US$ 540,95 juta.

Pada semester pertama, BRMS merugi US$ 51,29 juta. Kerugian itu membengkak 127,24% dari US$ 22,57 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Lalu pendapatannya turun 12,31% dari US$ 10,31 juta menjadi US$ 9,04 juta.

Pihak BRMS memperkirakan, kinerja perseroan masih akan merugi sampai akhir tahun. "Kinerja keuangan, betul kita masih merugi saat ini. Dan kalau sampai Desember 2014, saya rasa trennya tidak jauh berbeda," ucap Herwin Hidayat, Investor Relation BRMS.

Fuad beralasan, kerugian BRMS ini dikarenakan perseroan yang masih melakukan eksplorasi. Maka pendapatan dari hasil produksi belum signifikan. Herwin berharap, produksi Newmont Nusa Tenggara dapat terus menanjak di tahun berikutnya. Sehingga, kerugian BRMS dapat berkurang di tahun 2015 atau 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×