Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, sektor telekomunikasi mulai menarik perhatian seiring adanya tanda-tanda perbaikan harga paket data, setelah sebelumnya tertekan oleh perang harga.
Dari sejumlah emiten, Ia mengungkapkan tertarik dengan PT Indosat Tbk (ISAT) karena dinilai memiliki efisiensi operasional yang baik dan margin yang terjaga.
Untuk strategi jangka pendek, sektor komoditas logam mulia dan logam dasar dinilai menarik di tengah tren pelemahan dolar AS dan kekhawatiran terhadap inflasi global.
Baca Juga: BRI Danareksa Sekuritas Nilai Sektor Konsumsi Cerah di Paruh Kedua 2025,Ini Ulasannya
“Emiten seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) disebut berpeluang mendapatkan sentimen positif,” tambahnya.
Sektor properti dan perbankan juga masuk dalam radar, didorong oleh kemungkinan penurunan suku bunga acuan sebanyak satu kali hingga akhir tahun.
Namun untuk sektor perbankan, Erindra mengingatkan bahwa secara fundamental masih terdapat tantangan yang bisa membatasi pertumbuhan laba.
Sementara itu, sektor teknologi masih berada dalam fase wait and see. Erindra menilai masih ada tekanan terhadap emiten teknologi seperti GOTO yang belum mencapai target margin, serta adanya ketidakpastian mengenai dampak tarif layanan digital.
Selanjutnya: Juli 2025 Masih Ada Pemutihan Pajak Mobil Motor Di Jabar, Iuran SWDKLLJ Juga Didiskon
Menarik Dibaca: 5 Aplikasi Edit Video dan Foto Aesthetic untuk Konten Kreator
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News