kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

BRI Danareksa Sekuritas Revisi Target IHSG dan Ungkap Sektor Unggulan Semester II


Minggu, 06 Juli 2025 / 17:46 WIB
BRI Danareksa Sekuritas Revisi Target IHSG dan Ungkap Sektor Unggulan Semester II
ILUSTRASI. Investor ritel memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada ponselnya di Jakarta, Senin (30/6/2025). BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.300 di akhir tahun 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.300 di akhir tahun 2025. 

Target ini direvisi turun dari proyeksi awal tahun yang sempat berada di kisaran 7.800, seiring dengan dinamika global dan ekonomi domestik yang menekan pasar saham.

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan menjelaskan bahwa revisi tersebut dilakukan sekitar bulan Maret atau April tahun ini.

“Kami tetap optimis IHSG bisa mencapai 7.300, dengan catatan bahwa belanja pemerintah (governance spending) benar-benar berjalan,” ujar Erindra saat ditemui usai Grand Launching Fitur Brights Rekomendasi Saham & SmartInvest di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/7).

Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi Pada Perdagangan Senin (7/7)

Ia memperkirakan pergerakan IHSG masih akan bersifat wait and see hingga akhir Juli, seiring dengan penantian pasar terhadap rilis laporan keuangan kuartal II. Apalagi, data industri dalam beberapa waktu terakhir dinilai masih menunjukkan tren negatif. 

"Kalau nanti datanya mulai menunjukkan perbaikan, bahkan meski masih negatif tapi penurunannya melandai, itu bisa menjadi katalis positif untuk IHSG,” tambahnya.

Lebih lanjut, faktor eksternal seperti tren suku bunga global, pergerakan nilai tukar rupiah, hingga sentimen geopolitik disebut akan turut memengaruhi arah pasar ke depan.

Memasuki semester II tahun ini, BRIDS juga melakukan penyesuaian dalam strategi pemilihan sektor-sektor saham unggulan. Erindra mengungkapkan bahwa sektor-sektor yang direkomendasikan pada semester II cukup berbeda dibanding semester sebelumnya.

“Cukup berbeda ya. Di semester I mungkin yang sama itu hanya consumer. Tapi sekarang kami sudah mulai lebih positif terhadap sektor telekomunikasi juga,” ujarnya.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,47% dalam Sepekan, Ini Sentimen yang Menyeretnya

Sektor consumer goods masih menjadi pilihan utama, terutama bila rupiah stabil atau menguat. Hal ini penting karena banyak emiten consumer masih mengandalkan bahan baku berbasis dolar. 

“Dengan rupiah yang kuat, tekanan terhadap margin akan berkurang, dan daya beli masyarakat pun bisa meningkat,” jelas Erindra.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×