Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisor Fajar Dwi Alfian mengatakan ketiga calon emiten itu menawarkan harga yang relatif di atas wajar.
"IPO yang menarik untuk dicermati adalah EBT karena tren energi yang akan mengarah ke sana sehingga perlu dipantau secara berkala fundamental emitennya," jelas dia.
Equity Research Analyst Farras Farhan menilai valuasi saham BREN cukup moderat. Dengan asumsi EBITDA tahunan sebesar US$ 535 juta, maka valuasi BREN ada di 16,1 kali EV/EBITDA 2023.
Baca Juga: Anak Usaha Barito Pacific yakni BREN Segera Melantai di BEI, Cek Rekomendasi Analis
Menurutnya tentang valuasi BREN lebih tinggi 4% dari rata-rata pemain global dan regional. Di dalam negeri, valuasi itu juga lebih premium dibandingkan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
"Ini 4% lebih tinggi dari rata-rata global dan regional dan 14% lebih premium dibandingkan pesaing terdekatnya PGEO," kata Farras.
Di lain sisi, Barito Renewables Energy mempunyai operasional yang kuat. BREN tercatat memiliki total kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 885 MegaWatt (MW).
Baca Juga: Valuasi Harga IPO BREN Tinggi, Begini Saran Analis
"Dengan kapasitas sebesar itu, BREN tidak hanya merupakan operator panas bumi terbesar di Indonesia, tapi juga salah satu pemain panas bumi terbesar di dunia," jelas Farras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News