Reporter: Shifa Nur Fadila, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,37% pada perdagangan terakhir bulan Juni ke 7.063,58, Jumat (28/6). Secara total, IHSG menguat 2,67% dalam sepekan.
Pada jajaran indeks sektoral, hanya sektor properti dan real estat yang turun 0,83% sepekan. Sementara 10 indeks sektoral menguat.
Sektor energi mencatat kenaikan tertinggi, yakni 2,70% sepekan. Sektor barang baku melesat 2,66%. Sektor infrastruktur melonjak 2,35%. Sektor barang konsumsi nonprimer 2,02%. Sektor keuangan melaju 2,01%.
Sektor teknologi menguat 1,72%. Sektor perindustrian naik 1,53%. Sektor barang konsumsi primer menguat 0,85%. Sektor kesehatan menguat 0,46%. Sektor transportasi dan logistik naik 0,13%.
Baca Juga: Transaksi Short Selling Akan Tetap Diberlakukan, Simak Sisi Positifnya Menurut BEI
Berikut top leaders IHSG dalam sepekan. Asal tahu, top leaders merupakan saham-saham dengan kontribusi poin terhadap indeks yang terbesar meski persentase kenaikannya tidak besar:
- BREN 10,71%
- TPIA 6,96%
- TLKM 6,1%
- BBCA 3,39%
- BBRI 3,6%
- BYAN 3,95%
- BBNI 2,64%
- CPIN 6,17%
- DSSA 4,17%
- MBMA 8,62%
Sementara saham-saham top gainers, yakni dengan persentase kenaikan terbesar sepekan adalah:
- INOV 59,68%
- MHKI 43,75%
- SNLK 40,27%
- INDS 30,51%
- GLVA 26,14%
- BDKR 23,85%
- BHAT 21,47%
- SMIL 19,34%
- DART 18,75%
- WIIM 18,59%
Dari sisi volume, ini 10 saham dengan volume transaksi terbesar dalam sepekan
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Bawah Rp 16.400 Per Dolar AS di Akhir Juni 2024
Research Analyst Phintraco Sekuritas, Nurwachidah mengatakan, investor menanti rilis data ISM Manufacturing AS bulan Juni 2024 pada Senin (1/7) yang diperkirakan di level 49 dari yang sebelumnya 48,7 di Mei 2024. Meskipun masih dalam level kontraksi, ekspektasi kenaikan pada data manufaktur merefleksikan keyakinan pasar terhadap perbaikan aktivitas barang dan jasa di AS.
Kemudian dari pasar domestik, Indonesia menantikan rilis data inflasi bulan Juni 2024 yang dijadwalkan rilis pada (1/7), dengan proyeksi laju inflasi akan melambat di level 2,7% dari yang sebelumnya sebesar 2,84% YoY di Mei 2024. Meskipun terdapat perayaan Idul Adha pada Juni 2024, konsensus masih memperkirakan bahwa tekanan harga pangan di bulan Juni sudah mulai melandai.
"Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya di area 7.100-7.150 pada Senin (1/7)," ungkapnya.
Baca Juga: Transaksi Short Selling Akan Tetap Diberlakukan, Simak Sisi Positifnya Menurut BEI
Sementara Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat selama sepekan ini pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah.
"Selain itu ada juga sentimen dari pergerakan emiten-emiten perbankan big caps cukup mendominasi di IHSG," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).
Herditya memperkirakan pada pekan depan, IHSG rawan terkoreksi dalam jangka pendek dengan support di 7.034 dan resistance 7.082. Hal itu karena diperkirakan Senin akan ada rilis data inflasi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News