Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Pertama dengan memanfaatkan skala ekonomi. Janet menjelaskan HEAL memiliki skala jaringan rumahsakit yang cukup besar dan manajemen cashflow yang baik.
Kedua dengan melakukan peningkatan efisiensi operasional diimbangi dengan adopsi teknologi. Selain itu, Hermina juga mahir menavigasi layanan kesehatan di tengah regulasi yang dinamis.
Baca Juga: Jadi pemicu defisit, BPJS Kesehatan berharap iuran peserta segera dinaikkan
Ketiga, memanfaatkan penunjang bisnis yang memberikan margin lebih besar terhadap pendapatan HEAL yakni dari pasien non-JKN. Sampai saat ini, Janet menyatakan penunjang bisnis HEAL dari pasien swasta yang selama paruh pertama tahun ini volumenya terus tumbuh.
HEAL terus melakukan ekspansi organik dengan stabil yakni menambah kapasitas tempat tidur pada rumahsakit yang telah berdiri untuk memenuhi permintaan yang terus bertambah.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Kesulitan Membayar Tagihan, tapi Emiten Terus Tambah Rumahsakit
Melansir keterangan tertulis yang dirilis pada Minggu (28/7) HEAL telah mengoperasikan 3.821 tempat tidur di 32 rumahsakit yang berlokasi di pulau-pulau besar di Indonesia.
Adapun tingkat hunian tempat tidur berada pada 70,6%, kondisi yang baik mengingat Hermina telah menambahkan sekitar 443 tempat tidur di rumahsakit yang sudah beroperasi.
Baca Juga: Laba Naik 77%, Hermina (HEAL) Akan Menambah Empat Rumahsakit Baru
Dalam semester pertama tahun ini, HEAL telah melayani 181.950 kunjungan rawat inap meningkat 26,7% year on year (yoy) dan 2,95 juta kunjungan rawat jalan yang meningkat 15,3% yoy. Total hari rawat inap meningkat sebesar 30,9% menjadi 474.700 hari dengan masa hospitalisasi rata-rata selama 2,6 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News