Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Mulai dari Inggris, Eropa, hingga China. Hanya Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atawa The Fed yang masih memiliki rencana kenaikan suku bunga acuan pada tahun 2016.
"Investor asing akan semakin tertarik masuk ke SUN. Imbal hasil obligasi Indonesia yang lebih tinggi akan menarik bagi mereka," jelasnya.
Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management mengungkapkan, pelaku pasar di dunia memang tengah berburu imbal hasil yang menarik. Maklum, tren penurunan suku bunga dan stimulus di dunia memicu investor untuk memindahkan investasinya dari negara-negara maju ke negara berkembang yang berpotensi tumbuh.
"Seluruh dunia lagi yield hunting sejak awal tahun 2016. Terutama ke negara Brazil, lalu Indonesia yang imbal hasilnya tinggi," imbuhnya.
Mengutip Asian Bonds Online per 29 Juli 2016, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun mencapai 6,96%. Angka tersebut mengungguli imbal hasil obligasi bertenor sama pemerintah China 2,81%, Jepang minus 0,27%, Amerika Serikat (AS) 1,5%, serta Thailand 2,06%.
"Kebijakan BOJ ini ibaratnya baru peluru pertama. Kalau peluru lain dikeluarkan, investor dunia akan terus pindah ke emerging market, seperti Indonesia," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












