Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Membaiknya performa mata uang Garuda memicu kenaikan harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis (28/7).
Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per Kamis (28/7), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price melaju 0,3% dibandingkan hari sebelumnya ke level 116,67.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menuturkan, pertumbuhan harga SUN kemarin didorong oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS).
Di pasar spot, Kamis (28/7) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,3% di level Rp 13.098 dibanding sehari sebelumnya.
Mata uang Negeri Paman Sam memang tengah melemah terhadap mata uang global pasca pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS pada 26 Juli 2016 - 27 Juli 2016. Pertemuan ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25% - 0,5%.
"Cukup bervariaisnya indikator ekonomi Amerika jelang pelaksanaan pertemuan tersebut menyebabkan Bank Sentral Amerika belum memberikan sinyal kapan mereka akan kembali menaikkan suku bunga acuan di tahun 2016," jelasnya.
Untuk hari ini, harga SUN berpotensi melanjutkan kenaikan pada perdagangan Jumat (29/7).
Made menjelaskan, harga SUN bisa melaju seiring adanya ekspektasi bank sentral Jepang yang akan mengeluarkan paket kebijakan moneter pada pertemuan yang berakhir 29 Juli 2016.
"Selain menantikan hasil pertemuan tersebut, pergerakan harga SUN pada perdagangan hari ini akan turut dipengaruhi oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika," terangnya.
Namun, Made menerawang, nilai tukar rupiah masih akan bertahan di atas level Rp 13.000 per dollar AS. Maklum, level ini merupakan level support yang cukup kuat sejak awal Maret 2016.
Kendati penguatan rupiah akan menjadi katalis positif bagi pasar SUN, Made memproyeksikan pertumbuhan harga obligasi negara hari ini akan terbatas. Alasannya, pemerintah bakal menggelar lelang penjualan lima seri SUN dengan target indikatif Rp 12 triliun pada pekan depan.
"Menjelang lelang, harga SUN akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News