kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNP Paribas Rupiah Plus catat imbal hasil positif, seperti apa strateginya?


Senin, 04 Juni 2018 / 17:40 WIB
BNP Paribas Rupiah Plus catat imbal hasil positif, seperti apa strateginya?
ILUSTRASI. BNP Paribas Investment Partners


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang menjadi primadona di saat pasar saham dan obligasi belum benar-benar menunjukkan pemulihan. Salah satu produk reksadana pasar uang yang mampu memberi imbal hasil positif adalah BNP Paribas Rupiah Plus.

Berdasarkan fund fact sheet bulan April, reksadana BNP Paribas Rupiah Plus memperoleh imbal hasil sebesar 0,85% secara year to date (ytd) hingga akhir April lalu. BNP Paribas Rupiah Plus memberikan imbal hasil sebesar 0,22% secara month on month (mom).

Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners, Vivian Secakusuma menyampaikan, BNP Paribas Rupiah Plus merupakan reksadana yang fokus berinvestasi pada deposito di bank umum. “Karena investasinya pada deposito, pergerakan NAB reksadana ini relatif stabil,” kata Vivian, beberapa waktu lalu.

Saat ini, 100% porsi portofolio reksadana BNP Paribas Rupiah Plus dialokasikan pada deposito bank umum berjangka dengan tenor kurang dari 1 tahun. Adapun 5 besar efek portofolio dalam reksadana ini antara lain deposito di Bank BNP Paribas, Bank BTN, Bank Maybank Indonesia, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, dan Bank OCBC NISP.

Untuk dapat memberikan imbal hasil yang stabil, reksadana ini hanya berinvestasi pada bank-bank tertentu saja. Pihak BNP Paribas IP lebih memilih bank-bank yang memiliki credit rating yang bagus. Selain itu, bank yang menjadi pengisi portofolio reksadana tersebut juga harus memiliki kondisi keuangan, rasio kecukupan modal, dan tingkat likuiditas yang baik.

Vivian berharap, imbal hasil reksadana BNP Paribas Rupiah Plus dapat melampaui tolok ukurnya, yaitu rata-rata deposito berjangka 1 bulan pada akhir tahun nanti. Adapun dana kelolaan reksadana ini ditargetkan dapat tumbuh 10%—20% hingga akhir tahun nanti. Per April, reksadana tersebut memiliki dana kelolaan sebesar Rp 200,61 miliar.

Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan, sebenarnya imbal hasil reksadana BNP Paribas Rupiah Plus hingga April lalu masih kalah dibandingkan kinerja rata-rata reksadana pasar uang. Namun, hal itu bukan masalah besar mengingat reksadana ini didesain untuk lebih mengutamakan likuiditas ketimbang imbal hasil.

“Biasanya reksadana pasar uang yang benar-benar mengejar likuiditas akan menempatkan seluruh asetnya pada deposito. Kalau di obligasi agak berisiko,” terangnya.

Dengan dinaikannya suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi 4,75%, peluang peningkatan kinerja bagi reksadana BNP Paribas Rupiah Plus cukup terbuka. Namun, kinerja reksadana ini dinilai masih agak sulit melampaui kinerja rata-rata reksadana pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×