kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

BNBR targetkan kuasi reorganisasi kelar Desember 2011


Sabtu, 17 September 2011 / 16:17 WIB
BNBR targetkan kuasi reorganisasi kelar Desember 2011
ILUSTRASI. Mahkamah Konstitusi Swiss setuju gelar referendum produk kelapa sawit Indonesia. KONTAN/Baihaki/24/8/2020.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski belum mengantongi restu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), namun PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) optimistis proses kuasi reorganisasi yang direncanakan perusahaan bisa berjalan tepat waktu.

"Kami telah bekerja keras dan memberikan informasi sebaik dan setransparan mungkin kepada regulator mengenai rencana kuasi ini. Kami berharap aksi korporasi ini bisa menjadi keputusan terbaik bagi investor, pemegang saham dan perusahaan," jelas Bobby Gafur Umar, Presiden Direktur BNBR, Sabtu (17/9).

Seperti yang diketahui, BNBR memang telah merencanakan kuasi sejak awal tahun ini. Sesuai dengan keputusan manajemen, kuasi akan dilakukan pada akhir tahun ini dengan menggunakan buku per Juni 2011.

Pasca kuasi reorganisasi yang ditargetkan kelar akhir 2011, Bobby berkeyakinan kinerja perusahaan akan semakin membaik. Keyakinan itu didasari oleh bisnis perseroan yang terus membaik.

Hingga semester I - 2011, BNBR mencatat pendapatan sebesar Rp 6,47 triliun. Angka ini naik dibanding periode sama tahun 2010 sebesar Rp 6,03 triliun. BNBR juga meraih laba bersih sebesar Rp 45,49 miliar.

Bobby menuturkan, selain di bidang investasi, BNBR juga memiliki bisnis infrastruktur seperti PLTU dan perdagangan melalui Bakrie Energy. Oleh sebab itu, kendati pendapatan PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) tahun ini sudah tidak masuk konsolidasi, pendapatan BNBR tetap meningkat.

BNBR juga cukup lega dengan berkurang nilai pinjaman. Saat ini, utang BNBR turun dari Rp 9,12 triliun di akhir 2010 menjadi Rp 8,57 triliun pada Juni 2011. Sebagai imbas, rasio utang terhadap ekuitas turun drastis dari 241% di akhir 2010 menjadi 73,79% per 30 Juni lalu.

Bobby menegaskan, dengan membaiknya kinerja tersebut, perseroan memiliki kemampuan yang sangat solid untuk melunasi beban pinjaman yang ada. "Alhamdulillah, sampai saat ini kepercayaan para kreditur sangat tinggi. Ini adalah bukti bahwa prospek usaha kami cukup baik," tegas Bobby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×