kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

BEI kembali akan panggil Sinarmas Sekuritas terkait misteri piutang BNBR


Jumat, 09 September 2011 / 20:50 WIB
BEI kembali akan panggil Sinarmas Sekuritas terkait misteri piutang BNBR
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali memanggil PT Sinarmas Sekuritas. Pemanggilan ini terkait misteri piutang Bakrie&Brothers (BNBR) yang tak tercatat dalam laporan keuangannya.

"Minggu depan kita akan bertemu dengan Sinarmas lagi. Mereka sudah kita panggil lagi," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Jumat (9/9).

Pada pertemuan selanjutnya sekuritas milik Grup Sinarmas itu akan memberi penjelasan tambahan. Sedangkan pemeriksaan untuk BNBR sudah kelar, sehingga otoritas bursa tidak akan memanggil perusahaan Grup Bakrie ini.

Sementara itu Presiden Direktur Sinarmas Sekuritas Kokarjadi Chandra menyebutkan pihaknya sudah siap menghadapi pertanyaan dari BEI. "Transaksi dengan BNBR itu kan sudah tidak ada dan itu buat apa kami catat," jelasnya.

Sekadar informasi, pemanggilan ini terkait laporan keuangan kedua perusahaan ini, yaitu PT Sinarmas Sekuritas dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), tidak sinkron.

Sinarmas dan BNBR memiliki hubungan utang piutang senilai Rp 736,74 miliar. BNBR sudah melakukan dua kali pembayaran, hingga posisi terakhir nilai utang BNBR adalah senilai Rp 556,39 miliar. Ini tercatat dalam laporan keuangan BNBR per 31 Maret 2011 dan laporan keuangan mereka Juni 2011.

Anehnya, laporan keuangan Sinarmas Sekuritas di periode yang sama tidak memuat catatan piutang tersebut. Sinarmas hanya mencatat empat pos piutang, yakni piutang Lembaga Kliring Efek Indonesia, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, dan piutang lain-lain senilai total Rp 341,17 miliar pada kuartal I-2011. Nilai itu menyusut menjadi Rp 290,71 miliar per Juni 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×