kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bitcoin Terus Tertekan, Cermati Support Kuat di US$ 16.000


Rabu, 21 September 2022 / 16:55 WIB
Bitcoin Terus Tertekan, Cermati Support Kuat di US$ 16.000
ILUSTRASI. Harga Bitcoin turun 7,34% dalam tujuh hari terakhir.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali tertekan. Merujuk Coinmarketcap, harga Bitcoin pada hari ini, Rabu (21/9) pukul 16.17 WIB berada di US$ 18.870 per BTC atau melemah 2,27% dalam 24 jam terakhir dan turun 7,34% dalam tujuh hari terakhir. 

Sementara Ethereum saat ini berada di US$ 1.326 per ETH atau melemah 2,24% dalam 24 jam dan turun 17,17% dalam tujuh hari terakhir. 

"Dalam jangka pendek, tekanan akan semakin besar, karena investor tengah menjauh dari market untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Fed," ujar Trader Tokocrypto, Afid Sugiono kepada Kontan.co.id, Rabu (21/9). 

Kenaikan tersebut diperlukan untuk mengendalikan inflasi AS yang masih berada di atas 8%. The Fed menargetkan tingkat inflasi bisa turun hingga 4%. 

Baca Juga: Laju Inflasi Diperkirakan Akan Mengganggu Profitabilitas Emiten Ritel

Suku bunga AS diperkirakan naik sebesar 75 basis points (bps) menjadi 3,25%. Beberapa trader memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga bahkan bisa mencapai 100 bps.

Menurut Afid, kenaikan suku bunga tentu akan mempengaruhi semua pasar berisiko. Terlebih jika kenaikannya di atas angka prediksi, biasanya ada dampak negatif ke market. 

"Hanya saja, teror di market kripto mungkin bisa berubah menjadi bull run, jika The Fed mengerek bunga acuannya 50 basis poin saja. Apalagi, pasar kripto sejatinya punya secercah harapan untuk lolos dari jeratan September di tahun 2022," ujar dia. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Melemah, Sudah Masuk Fase Akumulasi?

Afid mengatakan pergerakan bitcoin kemungkinan masih akan terus turun, melihat banyak analis berkeyakinan The Fed akan menaikan suku bunga acuan hingga 75 basis poin. 

Jika itu terjadi, menurut teknikal analisis, saat ini area support terkuat BTC di US$ 16.000 ke US$ 14.000. Target penurunan sementara berada pada level U$ 15.856 dan jika berhasil tembus akan lanjut turun ke kisaran US$ 14.000.

Sementara, Ethereum akan ada kemungkinan juga turun. Target penurunan terdekat ada di level harga US$ 1.280. Jika berhasil tembus titik support dan membentuk lower low baru, maka support selanjutnya berada pada level US$ 1.187.

Baca Juga: Do Kwon, Pencipta Luna dan Terra yang Runtuh, Kini Jadi Buronan Interpol

Menurut Afid sentimen yang mempengaruhi pergerakan bitcoin masih soal kebijakan moneter The Fed dan laju inflasi global ke depan. Di sisi lain, investor juga patut waspada terhadap munculnya pernyataan-pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers selepas rapat FOMC nanti malam. 

"Investor khawatir hal tersebut akan mengantar ekonomi AS ke jurang resesi alih-alih soft landing, seperti yang sempat dijanjikan The Fed," tutur dia.

Afid menyarankan dengan situasi seperti ini, investor bisa melakukan akumulasi untuk membeli aset kripto blue chip, seperti Bitcoin atau Ethereum dan lainnya, mumpung harga diskon. Investor juga bisa melakukan strategi dollar cost averaging (DCA) atau cicil beli saat harga turun. Kendati demikian, strategi investasi ini juga terbilang efektif dalam menahan kerugian berlebih saat iklim investasi terlihat mendung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×