kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis stabil, begini rekomendasi analis untuk saham Sarana Menara (TOWR)


Selasa, 10 September 2019 / 18:34 WIB
Bisnis stabil, begini rekomendasi analis untuk saham Sarana Menara (TOWR)
ILUSTRASI. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memproyeksikan bisnis menara telekomunikasi milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) masih akan tumbuh dalam jangka panjang seiring kebutuhan teknologi informasi berbasis jaringan telekomunikasi dan internet semakin menyebar luas.

Hingga semester I-2019 kinerja TOWR, anggota indeks Kompas100 ini, memang masih belum kencang dengan pendapatan yang tumbuh 8% secara tahunan menjadi Rp 3,03 triliun. Sementara, pos laba bersih tercatat turun 8% secara tahunan menjadi Rp 999,52 miliar.

Namun, Analis Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi memproyeksikan dalam jangka panjang bisnis menara telekomunikasi akan stabil cenderung tumbuh. Hal ini didukung dari jumlah permintaan sewa menara yang akan terus meningkat.  

"Saat ini operator telekomunikasi tengah menyebarluaskan jaringan 4G jadi permintaan sewa menara ada terus, untuk jangka panjang secara umum positif," kata Lucky, Selasa (10/9).

Senada, Raymond Kosasih Research Analyst PT Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia melihat sektor menara telekomunikasi masih dalam tren pertumbuhan. Peluang pertumbuhan kinerja masih cukup tinggi karena rasio penetrasi menara per orang masih tinggi.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) membentuk anak usaha baru di bidang konstruksi

Dalam riset 30 Agustus 2019, Raymond menjabarkan dari 100.000 menara yang saat ini ada di Indonesia rata-rata penetrasi menara terhadap populasi masih tingi di 2.650 orang per menara. 

Sementara, bila berkaca pada negara berkembang lainnya rata-rata rasio penetrasi menara pada populasi sekitar 650-775 orang per menara. Dengan kata lain,  jumlah menara base transceiver station (BTS) masih bisa tumbuh.

Head of Research Narada Asset Management kiswoyo Adi Joe menilai industri menara telekomunikasi merupakan bisnis yang stabil. Permintaan dan penambahan jumlah menara akan terus ada karena operator telekomunikasi tidak akan mengurangi cakupan jaringan yang sudah ada. 

Namun, di satu sisi jumlah operator telekomunikasi di dalam negeri itu-itu saja.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×