kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.258   105,78   1,30%
  • KOMPAS100 1.147   17,39   1,54%
  • LQ45 823   17,14   2,13%
  • ISSI 292   3,96   1,37%
  • IDX30 432   9,50   2,25%
  • IDXHIDIV20 491   9,72   2,02%
  • IDX80 128   2,49   1,99%
  • IDXV30 137   2,66   1,98%
  • IDXQ30 137   2,92   2,17%

Bisnis emiten sektor mamin akan jalani tahun berat, ini penjelasan analis


Minggu, 08 Maret 2020 / 15:53 WIB
Bisnis emiten sektor mamin akan jalani tahun berat, ini penjelasan analis
ILUSTRASI. Pertumbuhan Industri Retail 2019: Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, Selasa (16/1). Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memprediksi tahun 2019 industri ritel akan tumbuh sekitar 12%. KONTAN/Baihaki/15/1/2019


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

Hal ini dikarenakan imbas virus corona adalah adanya perlambatan ekonomi global.

“Ekonomi Indonesia juga ikut melambat dan diperkirakan hanya tumbuh 4,5% pada kuartal I-2020. Harga komoditas, ekspor, CAD juga turun yang mengarah ke pendapatan pemerintah turun, jadi outlook sektor ini semakin challenging,” terang Michael.

Baca Juga: Ekonomi tertekan karena corona, ini andalan Wahana Interfood (COCO) agar tetap tumbuh

Selain itu, imbas virus corona juga dinilai akan menghasilkan supply disruption dengan banyaknya pabrik yang terpaksa ditutup. Namun, Michael menyebut masih cukup sulit mengukur seberapa besar dampaknya.

Mengingat banyak pabrik yang punya inventory produk selama tiga bulan, sehingga dampaknya baru terlihat di akhir bulan Maret atau awal April.

William menjelaskan, sentimen positif yang mungkin mengangkat kinerja sektor makanan dan minuman adalah upaya pemerintah menjaga tingkat konsumsi masyarakat.

Baca Juga: Valuasi IHSG terdiskon, investor bisa mencermati saham-saham ini

“Setidaknya tetap bisa stabil, jangan dibebankan hal-hal yang sifatnya memberikan dampak multiplier effect ke konsumsi masyarakat,” tukas William.

Kedua analis ini juga sama-sama menyebut kemungkinan penerapan cukai minuman berpemanis akan berpotensi semakin menekan kinerja emiten sektor makanan dan minuman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×