Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) berencana merestrukturisasi neraca. Emiten pelayaran ini akan menggelar dua aksi korporasi, yakni reverse stock dan rights issue.
Lewat reverse stock, Bina Buana Raya akan menggabungkan nilai nominal saham. "Reverse stock dilakukan dengan rasio tiga saham menjadi dua saham sehingga diusulkan nilai saham Seri A semula Rp 100 per saham menjadi Rp 150 per saham," ungkap Bina Buana Raya dalam pengumuman reverse stock, Kamis (10/6) lalu.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham BBRM sejak 3 Juli 2020 karena adanya keraguan akan kelangsungan usaha (going concern) BBRM. Emiten ini harus melakukan tindak lanjut terkait penyampaian secara berkala atas realisasi upaya perbaikan dan pemulihan kelangsungan usaha kepada BEI untuk nantinya dipertimbangkan BEI sebagai dasar pencabutan penghentian sementara (suspensi).
Sebelum suspensi, harga saham BBRM berada di Rp 50 per saham. Jika reverse stock disetujui, maka harga saham BBRM akan berubah menjadi Rp 75 per saham.
Baca Juga: Perjanjian restrukturisasi berakhir, saham Bina Buana Raya (BBRM) kena suspend
Setelah reverse stock, BBRM akan melanjutkan aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atawa rights issue. Lewat aksi korporasi ini, BBRM akan menawarkan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Persetujuan reverse stock saling berkaitan dan satu kesatuan transaksi dengan rencana PMHMETD. "Sehingga keputusan pelaksanaan PMHMETD hanya dapat dilakukan jika penggabungan nilai saham juga disetujui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB)," ungkap Bina Buana Raya dalam keterbukaan informasi reverse stock.
Pada akhir 2020, Bina Buana Raya mengantongi pendapatan US$ 11,35 juta, turun 34,32% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Emiten ini mencatat kerugian bersih US$ 11,17 juta pada 2020. Kerugian ini membengkak 149% secara tahunan.
Bina Buana Raya memiliki total aset US$ 37,21 juta. Jumlah liabilitas mencapai US$ 30,02 juta. Dari total liabilitas tersebut, sebanyak US$ 22,51 juta merupakan liabilitas jangka pendek. Sementara total ekuitas BBRM hanya US$ 7,19 juta.
Baca Juga: Bina Buana Raya (BBRM) akan fokus tingkatkan utilisasi kapal untuk menekan kerugian
Bina Buana Raya berupaya merestrukturisasi pinjaman kepada para kreditur. Tapi, perjanjian restrukturisasi utang berakhir otomatis pada Juni 2020 ketika para kreditur tidak menyetujui hasil reprofiling utang.
Akibatnya, seluruh pinjaman Bina Buana Raya jatuh tempo sehingga seluruh kapal BBRM yang menjadi objek jaminan dapat diambil kepemilikannya setiap saat oleh kreditur. Gara-gara inilah BEI menyetor perdagangan saham BBRM tengah tahun lalu.
BBRM masih mengupayakan restrukturisasi utang dengan para kreditur. Pada 13 Oktober 2020, Marco Polo Marine Ltd menandatangani perjanjiam pembelian utang. Marco Polo merupakan pihak terafiliasi BBRM. Marco Polo akan mengambil alih sebagian utang BBRM sebesar US$ 7,35 juta dari Bank UOB.
Baca Juga: Merugi, Bina Buana Raya (BBRM) tuding harga dan produksi komoditas jadi penyebab
Pada Oktober 2020, BBRM dan Marco Polo menandatangani perjanjian jual beli kapal penunjang lepas pantai MP Perkasa dan MP Pride dengan nilai US$ 14 juta. BBRM berharap, kedua kapal ini akan meningkatkan pendapatan sewa. BBRM berharap adanya pendapatan ini akan mengurangi kekhawatiran going concern.
PT Marco Polo Indonesia sebagai pemegang 34,80% saham BBRM akan menyetorkan modal. Pertama, dalam bentuk lain selain uang berupa konversi utang Bina Buana Raya sebesar US$ 14 juta. Dengan kurs Rp 14.400 per dolar AS, maka nilai konversi utang ini sebesar Rp 201,6 miliar. Kedua, dalam bentuk uang dengan tujuan penggunaan dana untuk membeli satu kapal MP Endurance sebesar US$ 1,5 juta atau setara Rp 21,6 miliar. Sisanya bila ada akan digunakan untuk modal kerja.
Untuk memuluskan aksi korporasi ini, Bina Buana Raya akan menggelar RUPSLB pada 19 Juli 2021.
Baca Juga: Perjanjian restrukturisasi berakhir, saham Bina Buana Raya (BBRM) kena suspend
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News