kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Besok Senin (11/5), IHSG masih melanjutkan pelemahan


Minggu, 10 Mei 2020 / 18:20 WIB
Besok Senin (11/5), IHSG masih melanjutkan pelemahan
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,46 persen atau 65,64 poin ke level 4.567,56 pada akhir perdagangan hari ini. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan, Jumat (8/5). IHSG terkoreksi 11,36 poin atau 0,25% ke level 4.597,43.

Adapun sektor yang menjadi pemberat perdagangan adalah sektor industri dasar dan kimia yang menurun 1,51%. Selain itu, ada sektor keuangan yang terkoreksi 1,19%.

Baca Juga: Rekomendasi saham-saham pilihan saat ekonomi Indonesia makin sulit

Di tengah IHSG yang tertekan, ada beberapa sektor yang menghijau.  Di antaranya sektor pertambangan yang menguat hingga 2,71%. Sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan menguat 2,40%.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memproyeksi pelemahan masih akan berlanjut pada perdagangan, Senin (11/5). IHSG diprediksi bergerak melemah pada level 4.490 hingga 4.600.

"Faktornya dari gagalnya menerbitkan pandemic bond," jelasnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/5).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pandemic bond atau surat utang khusus penanganan pandemi COVID-19 yang tidak jadi diluncurkan memicu kekhawatiran pasar terhadap negara dalam menjaga stabilitas likuiditas.

Baca Juga: Analis prediksi IHSG lanjutkan pelemahan di pekan depan, apa alasannya?

Sebab, stimulus yang dikeluarkan pemerintah selama pandemi COVID-19 masih akan terus dilakukan. Selain itu, yield bond kembali menguat, sehingga ada kemungkinan investor beralih ke instrumen bond.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×