Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penurunan besok, Selasa (10/11). Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (09/11) IHSG terkoreksi 1,47% ke level 4.499,51.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities memaparkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang ikut terdepresiasi mengikuti mata uang emerging market lain menjadi salah satu faktor kekhawatiran investor dan menjadi alasan aksi ambil untung alias profit taking pada awal pekan ini.
"Meskipun demikian masih terlihat aksi net buy investor asing sebesar 87.78 miliar rupiah di saat volume perdagangan hari ini cenderung sepi," imbuhnya.
Sementara, bursa Asia ditutup bervariasi dengan saham-saham emerging market yang jatuh setelah mata uang melemah ke lima pekan lantaran adanya spekulasi bahwa AS akan menaikan suku bunga (fed fund rate) pada bulan depan. Namun, Indeks saham di China kembali menguat meskipun data neraca perdagangan yang memburuk.
Lanjar memaparkan secara pandangan teknikal IHSG break out support MA25 dan MA7 dengan potensi menguji support MA50. Indikator stochastic dead-cross pada area overbought menguatkan momentum bearish dari RSI.
Mengacu hal tersebut, Lanjar memprediksi peluang kembali terkoreksinya IHSG cukup besar. Diperkirakan besok, Selasa (10/11) IHSG akan bergerak mixed cenderung kembali tertekan dengan rentang pergerakan 4.438 sampai 4.515.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News