Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG), Senin (9/11) ditutup melemah sebesar 67,04 poin seiring dengan kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS.
IHSG BEI ditutup melemah 67,04 poin atau 1,47 % menjadi 4.499,50. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 15,83 poin (2,02 %) menjadi 767,99.
"Risiko kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) mempengaruhi pasar saham di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia," kata Kepala Riset Mandiri Sekuritas John Rachmat dikutip dari Antara.
Ia mengemukakan bahwa data tenaga kerja non-pertanian AS yang diumumkan pada akhir pekan lalu (Jumat, 6/11) mendorong perhatian pasar global kembali ke potensi kenaikan Fed funds rate. Jumlah angka penggajian non-pertanian mencapai 271.000 pada Oktober 2015, lebih tinggi daripada prediksi konsensus ekonom 180.000-200.000.
"Jika data tanaga kerja non-pertanian AS selanjutnya mengonfirmasi tren baru ini, investor sangat disarankan untuk mengadopsi strategi yang sangat defensif," katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang tertekan cukup dalam mempengaruhi laju pergerakan IHSG pada awal pekan ini (9/11). Secara teknikal, saat ini IHSG berada pada fase konsolidasi dengan usaha mempertahankan level batas bawah 4.484 poin.
"Jika level batas bawah teruji maka potensi naik IHSG akan kembali terbuka menuju level 4.608 poin," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 193.231 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,45 miliar lembar saham senilai Rp3,10 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 67 saham, turun 218 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 83 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 140,56 poin (0,61 %) menjadi 22.726,77, indeks Nikkei naik 377,14 poin (1,96 %) ke level 19.642,74, dan Straits Times melemah 13,05 poin (0,45 %) ke posisi 2.996,34.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News