Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak beragam cenderung tertahan pada perdagangan besok Rabu (11/5). Pasalnya, sebagian besar indikator indeks menjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan secara teknikal IHSG cenderung tertahan pada level support. Indikator stochastic juga masih bergerak tertahan meskipun Indikator RSI mulai berindikasi rebound. Investor juga memperhatikan pola negatif dari IHSG yang terbentuk yakni Head and Shoulder dengan konfirmasi break out 4738 dan target koreksi hingga 4650.
Oleh karena itu, dia memprediksi IHSG masih akan bergerak mixed tertahan dengan range pergerakan 4.738-4.810. "Saham-saham yang dapat diperhatikan di antaranya AKRA, ASII, ASRI, BBCA, BDMN, BMTR, BSDE, JPFA, MNCN, SMRA." katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (10/4).
Hari ini, IHSG bergerak mixed sepanjang perdagangan namun berhasil ditutup rebound tipis 13.8 poin atau 0.29% di level 4.763,11 dengan volume yang cenderung sepi. Lanjar bilang, kenaikan tersebut terjadi lantaran data Cadangan Devisa Indonesia naik US$200 juta di level US$107,7 miliar dari US$107,5 miliar.
Peningkatan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI). Namun kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia masih cukup tinggi sehingga membuat investor asing kembali melakukan penjualan bersih Rp 101,61 miliar.
Bursa Saham di Asia mayoritas menguat dipimpin oleh penguatan bursa saham di Jepang seiring pelemahan mata uang Yen. Data Tingkat inflasi di China rilis sesuai ekspektasi meskipun tingkat kepercayaan investor masih jauh dari kata optimis melihat kinerja ekspor dan impornya yang memburuk.
Bursa Eropa dibuka sangat optimis seiring pertumbuhan aktivitas ekspor di German berkontraksi terhadap ekspektasi. Di mana pertumbuhan ekspor naik 1.9% dari 1,3% di periode sebelumnya dengan ekspektasi awal turun menjadi -0.1%.
Menurut Lanjar, katalis selanjutnya yang mempengaruhi pergerakan pasar di antaranya tingkat penjualan eceran di Indonesia, Index Leading Ekonomi dan kadar investasi para investor asing di Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News