Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di sepanjang sesi I hari ini (10/5). Meski sempat naik 0,35%, indeks lalu tertekan 0,41%.
Pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan tipis 0,05% menjadi 4.746,73.
Ada 153 saham yang melorot. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 105 saham dan 76 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan sesi I melibatkan 2,170 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,782 triliun.
Sementara itu, secara sektoral, ada tujuh sektor yang memberatkan langkah indeks. Adapun tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni: sektor pertambangan turun 1,58%, sektor industri dasar turun 0,94%, dan sektor agrikultur turun 0,8%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang bertengger di jajaran top losers siang ini di antaranya: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 5,04% menjadi Rp 660, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,26% menjadi Rp 1.575, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 4,23% menjadi Rp 6.225.
Sedangkan jajaran top gainers indeks LQ 45 dihuni oleh: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 5,83% menjadi Rp 71.725, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 4,13% menjadi Rp 6.300, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 3,32% menjadi Rp 1.245.
Bursa Asia rebound
Sebaliknya, bursa Asia rebound pada transaksi siang ini. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 12.10 waktu Hong Kong, indeks MSCI Asia Pacific melaju 0,7% menjadi 127,35.
Sebelumnya, dalam tiga hari terakhir, indeks acuan di kawasan regional sudah anjlok 3,6%.
Kenaikan bursa Asia banyak ditopang oleh indeks Topix Jepang yang melesat 2,2% seiring nilai tukar yen yang diperdagangkan di level 108,72 per dollar AS. Kemarin, yen Jepang melemah 1,1% seiring adanya spelukasi the Federal Reserve masih berniat mendongkrak suku bunga acuannya tahun ini.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,4%, indeks Taiex Taiwan naik 0,2%, dan indeks Shanghai Composite China turun 0,1%. Sedangkan indeks Strait Times Singapura dan S&P BSE Sensex India masing-masing turun 0,2% dan 0,1%.
Pelemahan yen menjadi salah satu faktor pendorong bursa Asia siang ini. "Pelemahan yen mengerek pasar saham. Kunci utama market saat ini adalah apakah rilis kinerja emiten yang negatif sudah berakhir," jelas Yoshihiro Okumura, general manager Chiba-Gin Asset Management Co di Tokyo.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari China di mana tingkat inflasi China bergerak stabil pada April sebesar 2,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News