Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan mencetak rekor tertinggi barunya pada perdagangan akhir pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG naik 13,97 poin atau 0,18% ke level 7.812,13 pada penutupan perdagangan Jumat (13/9). Dengan demikian, IHSG mencetak rekor tertingginya sepanjang massanya (all time high/ATH) pada akhir pekan ini.
Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya mengatakan, pergerakan IHSG di pekan ini dipicu oleh sejumlah faktor, mulai dari sentimen pasar global dan domestik. Dari pasar domestik, ada tiga faktor utama. Pertama, soal kenaikan indeks keyakinan konsumen pada Agustus yang meningkat menjadi 124,4 mengindikasikan kondisi ekonomi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Kedua, soal turunnya penjualan mobil di Indonesia sebesar 14,2% secara year on year (yoy) menjadi 76.304 unit pada Agustus 2024. Ditengah kontraksi penjualan mobil, penjualan motor masih tercatat naik meskipun melambat menjadi 7.4% yoy.
"Dari hasil ini dinilai pembelian masyarakat atas alat transportasi masih shifting ke kendaraan roda dua dari kendaraan roda empat yang disebabkan tingginya cost of credit," ujar Cheril kepada Kontan, Jumat (13/9).
Baca Juga: IHSG Menguat 1,17% Sepekan, Intip Posisi Liga Big Cap Terkini
Ketiga, soal indeks penjualan riil (IPR) pada Agustus yang diperkirakan naik menjadi 215,7 atau tumbuh 5,8% yoy. Meningkatnya penjualan eceran didorong oleh mayoritas kelompok, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok barang budaya dan rekreasi, diikuti oleh bahan bakar kendaraan bermotor dan sub kelompok sandang.
Peningkatan ini dipicu oleh naiknya permintaan saat event HUT RI serta didukung oleh penerapan strategi potongan harga oleh retailer.
Dari pasar global, ada tiga faktor utama. Pertama, soal inflasi tahunan AS di Agustus sejalan dengan konsensus. Inflasi tahunan tercatat sebesar 2,5% yoy. Kemudian secara bulanan tercatat 0,2% dan inflasi inti tahunan sebesar 3,2% yoy.
Kedua, adanya klaim pengangguran AS pada pekan pertama September yang lebih tinggi dari konsensus. Tercatat mengalami peningkatan menjadi 230 ribu dari sebelumnya 227 ribu.
Ketiga, bank sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga deposit facility rate sebesar 25 bps menjadi 3.5% untuk melonggarkan pembatasan kebijakan moneter, yang mencerminkan prospek inflasi terkini dan transmisi kebijakan yang lebih baik.
Selain itu, suku bunga pada refinancing operation dan marginal lending facility diturunkan masing masing menjadi 3,65% dan 3,90% mulai 18 September.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo melihat selama sepekan IHSG masih konsisten menguat. Sentimen stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta sentimen pergerakan harga komoditas mempengaruhi pergerakan IHSG selama sepekan ini.
IHSG berpotensi akan menguji Resistance Psikologis 7850 dengan Support 7725 pada Selasa (17/9).
"Kenaikan harga komoditas serta capital inflow dari luar negeri berpotensi menjadi sentimen pendukung kenaikan IHSG," kata William kepada Kontan, Jumat (13/9).
William memberikan rekomendasi saham dengan analisis teknikal sebagai berikut, untuk perdagangan Selasa (16/9):
1. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 1.180
Resistance: Rp 1.450
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Rekomendasi: Buy on weakness
Support: Rp 1.445
Resistance: Rp 1.775
3. PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM)
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 478
Resistance: Rp 690
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News