Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham emiten sektor perbankan dinilai berkinerja sangat baik, sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, seiring dengan ekonomi Indonesia yang diproyeksi masih akan tumbuh ke depannya, maka sektor perbankan juga akan meningkat kinerjanya.
“Hal ini disebabkan dengan penetrasi perbankan yang masih bisa ditingkatkan lagi ke depannya di tengah pertumbuhan ekonomi,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (27/7).
Fajar melihat, beberapa saham emiten dari sektor lain juga bisa berkinerja baik. Namun, belum ada jaminan apakah akan bertahan selamanya atau tidak.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Teknikal NCKL, BBRI, dan ASSA untuk Jumat (28/7)
Setiap saham pasti akan mengalami koreksi setiap tahun. Cara untuk memproyeksikan apakah suatu saham dalam jangka panjang akan naik jika koreksi harganya tidak mengalahkan inflasi dan suku bunga deposito bank.
“Investor juga hanya bisa memproyeksikan jangka panjang hanya sampai 5 tahun saja,” tutur Fajar.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, sektor perbankan sangat legendaris, sehingga cocok untuk dipilih sebagai pilihan investasi jangka panjang.
Ada beberapa sentimen yang mampu menjaga pertumbuhan kinerja perbankan akan terus bersinar. Misalnya, penurunan biaya provisi perbankan, stabilitas pemulihan ekonomi yang berjalan dengan baik yang mendorong meningkatnya aktivitas transaksi.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.896, BBRI, BMRI, MAPI Paling Banyak Net Buy Asing, Kamis (27/7)
Lalu, masih bertumbuhnya kredit meskipun melambat, dan terjaganya jumlah non performing loan (NPL) juga memberikan sentimen positif untuk sektor perbankan.
Kinerja baik sektor perbankan di semester II juga ditambah dengan hajatan Pemilu 2024. Meskipun begitu, kita juga harus ingat masih ada ketidakpastian perekonomian yang menghantui.
Namun, Nico melihat, tidak semua saham perbankan juga akan bersinar. Sebab, semua akan kembali kepada fundamental kinerja perusahaan dan potensi valuasi di masa yang akan datang.
“Kita juga harus memperhatikan durasi jangka panjang kinerja sektor dan dikaitkan langsung dengan kinerja sahamnya,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (27/7).
Nico merekomendasikan buy untuk BBCA dengan target harga Rp 9.950 per saham, BBRI Rp 6.000 per saham, BBNI Rp 11.250 per saham, dan BMRI Rp 6.000 per saham.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Berprospek Bagus Untuk Investasi Jangka Panjang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News