Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang batubara milik MNC Grup, yakni PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) akhirnya berhasil mencatatkan laba bersih. Ini terjadi setelah bertahun-tahun IATA membukukan kerugian.
Pada kuartal pertama 2022, IATA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 40,4 juta, naik 2.543% dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,5 juta. Seiring dengan kenaikan pendapatan, EBITDA milik IATA juga mengalami peningkatan tajam dari negatif US$ 0,3 juta menjadi US$ 23,5 juta.
Dus, untuk pertama kalinya sejak bertahun-tahun, IATA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 9,4 juta pada kuartal pertama 2022.
Peningkatan kinerja tersebut merupakan hasil dari langkah strategis IATA mengakuisisi PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan pemilik 9 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.
Baca Juga: Targetkan Pendapatan Naik 44%-61% Tahun Ini, Begini Strategi Bukalapak (BUKA)
Bahkan kinerja keuangan IATA pada tiga bulan pertama 2022 masih lebih unggul dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun penuh 2021. Bhakti Coal baru tercatat dalam laporan keuangan IATA mulai 1 Desember 2021.
Sebagai gambaran, untuk tahun buku 2021, IATA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 17,2 juta, EBITDA sebesar US$ 4,6 juta, dan membukukan kerugian bersih sebesar US$ 0,5 juta.
Diakuisisi pada akhir tahun 2021, Bhakti Coal Resources menargetkan produksi sebesar 7,8 juta juta ton batubara pada tahun 2022 dari ke empat IUP yang dimiliki PT Putra Muba Coal (PMC), PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Arthaco Prima Energi (APE) dan PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE).
“Tahun 2021 adalah tahun yang berbeda, dimana kita melihat perubahan drastis yang dilakukan negara dan orang-orang bersedia untuk beradaptasi dengan apa yang sekarang dikenal sebagai new normal. Sentimen yang sama dirasakan oleh manajemen dan para pemegang saham dimana kami mengambil lompatan untuk mengubah Perseroan menjadi perusahaan energi,” terang Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman of MNC Group.
Baca Juga: Penjualan Moncer, Laba Saraswanti Anugerah (SMAF) Naik 45,2% pada Tahun Lalu
Hary menilai, ini merupakan keputusan yang tepat dan Langkah ini telah membuahkan hasil.
Baru-baru ini, IATA memperluas portofolio energi masuk ke sektor minyak dan gas. Hary berharap dapat menjajaki peluang investasi lain di sektor energi, seperti sumber daya terbarukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News