kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berhati-hati menikmati gorengan saham emiten baru


Sabtu, 13 Oktober 2018 / 10:00 WIB
Berhati-hati menikmati gorengan saham emiten baru


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda gemar berburu saham IPO? Kalau ya, tampaknya tahun ini Anda berkali-kali memperoleh cuan berlipat ganda, seirama lonjakan harganya. Sebut saja saham PT Super Energy Tbk (SURE) yang meroket 406%.

Ada juga saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) yang melejit 115% dan PT Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) yang naik 112%. Yang paling fantastis PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mencetak kenaikan harga 3.037,68%.

Harga saham emiten ini bergerak naik terus menerus dari Rp 138 menjadi Rp 4.330 per saham dalam waktu 21 hari bursa.Kemarin, harga saham ini ditutup di Rp 3.790 per saham, atau naik sekitar 2.646,38% dari harga IPO.

Namun, William Hartanto, Analis Panin Sekuritas, mengingatkan agar investor lebih cermat dan berhati-hati sebelum masuk saham pendatang baru. Dia melihat banyak harga saham IPO naik lantaran digoreng.

Karena itu, risiko membeli saham IPO terhitung tinggi. "Banyak yang terjebak membeli di harga tinggi karena tergiur kenaikan instan," kata dia, kemarin.Apalagi, volume transaksi saham-saham IPO tersebut terhitung rendah.

Ambil contoh saham BOSS yang IPO di awal tahun ini, volume transaksinya cuma sekitar 2 juta saham per hari. Sekadar info, sejak IPO, harga saham BOSS sudah melesat sekitar 330%.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, saham baru biasanya banyak peminat dan volume penjualan sedikit, maka harga naik hingga auto reject. Hal ini pula yang membuat valuasi saham emiten anyar tidak menggambarkan fundamental. "Pasti yang masuk ke saham ini trader," kata dia. 

Meski begitu, Mino, analis IndoPremier Sekuritas berpendapat, ada juga emiten yang memiliki prospek positif. Tapi saat ini, dia menilai, saham emiten anyar lebih baik hanya untuk jangka pendek.

Investor kawakan Irwan Ariston Napitupulu membagi tips berinvestasi saham IPO. "Baiknya beli saham yang punya prospek bagus," kata dia. Tapi jika gagal mendapat jatah saham sebelum listing, investor bisa beli di pasar sekunder, selama valuasi terdiskon 30%.

Menurut William, saham emiten baru yang memiliki fundamental bagus adalah DUCK dan GOOD. Target harga masing-masing di Rp 1.300 dan Rp 4.500 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×