Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
Dana dari divestasi saham itu, bakal digunakan untuk membayar utang, sehingga, banyak investor berspekulasi kinerja BRMS bisa membaik. Selain itu, ada harapan berhasilnya restrukturisasi utang di BUMI.
"Saham BUMI memiliki historikal kenaikan yang cukup tinggi. Setelah disuspensi cukup lama, banyak yang kembali mencoba dengan harapan harganya cepat bangkit. Apalagi, ada kenaikan harga batubara," ujarnya.
Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Securities mengingatkan trader untuk berhati-hati dalam melihat saham-saham Grup Bakrie. "Yang paling pertama dilihat adalah risikonya. Trader yang masuk harus siap jika saham ini kembali ke level bawah karena kinerjanya belum bagus," ujarnya. '
Lucky menilai, saham-saham ini lebih banyak ditransaksikan jangka pendek dan berisiko untuk kembali turun jika terkena sentimen berita negatif. Sehingga, Lucky menyarankan untuk menghindari saham tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News