Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global Ratings melalui anak usahanya resmi menggenggam 15% saham PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Usai akuisisi ini, kedua perusahan akan bersinergi untukĀ menjalankan program-program pengembangan bisnis, produk, dan pengembangan talenta.
Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan, saat ini, Pefindo tengah mengembangkan produk pemeringkatan (rating) manajer investasi (MI). S&P Global Ratings akan memberikan asistensi dalam perampungan produk ini.
Irmawati menyampaikan, rating manajer investasi dapat menjadi standardisasi bagi MI dalam mengelola perusahaan. Dengan begitu, produk ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas MI, bukan malah dianggap sebagai beban tambahan.
Direktur Pefindo Ignatius Girendroheru menjelaskan, pengembangan rating MI merupakan program kerja yang sudah dimulai sejak November 2021 bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam dokumen roadmap pasar modal 2023, rating MI masuk sebagai salah satu mekanisme untuk mendukung best practice di pasar modal.
Baca Juga: S&P Global Ratings Resmi Genggam 15% Kepemilikan Saham PEFINDO
Menurut Ignatius, metodologi rating MI juga sudah menjadi best practice di banyak negara. Lembaga pemeringkat kredit seperti Fitch Ratings, Moody's, dan S&P Ratings telah lama mempunyai produk ini.
Pemeringkatan MI berbeda dengan pemeringkatan kredit. Pemeringkatan MI lebih merujuk pada kualitas manajemen suatu MI dan menjadi metodologi untuk menilai operasional MI secara lebih komprehensif, bukan hanya dari satu aspek seperti kinerja nilai aktiva bersih (NAB).
Ignatius menilai, bagi investor, rating MI dapat menjadi bagian perlindungan investor karena pelaku pasar dapat menilai kualitas suatu MI dari pemeringkatan ini. Kemudian, bagi perusahaan manajer investasi, produk ini dapat menjadi alat bagi perusahan untuk melihat posisi mereka di antara peers.
Sementara itu, bagi otoritas, produk ini dapat menjadi sarana untuk melakukan pengawasan. "Rating MI sudah didukung OJK dan Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII). Harapannya tahun ini bisa diimplementasikan," tutur Ignatius saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indoensia di Jakarta Selatan, Senin (8/5).
Irmawati menambahkan, Pefindo juga akan mengembangkan produk rating untuk reksadana, khususnya reksadana surat utang beserta ranking untuk reksadana. Pefindo juga akan memasukkan penilaian ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dalam pemeringkatan kreditnya.
Saat ini, pemeringkatan kredit yang diterbitkan Pefindo belum terlalu spesifik dalam penilaian ESG, terutama terkait aspek keberlanjutan finansialnya. "Ke depannya, Pefindo akan menambahkan faktor-faktor penerapan ESG di perusahaan untuk menilai aspek keberlanjutan keuangan," ucap Irmawati.
Pefindo kini masih dalam tahap pengembangan untuk produk-prkduk baru tersebut. Irmawati memperkirakan metodologinya bakal selesai tahun ini, sementara produknya akan diluncurkan setelah memperoleh persetujuan OJK.
Baca Juga: Pefindo Prediksi Penerbitan Surat Utang Korporasi Akan Marak pada Kuartal Ketiga 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News